Bawa Rp 50 juta, sales dan sopir diikat lalu dibuang kawanan rampok
Merdeka.com - Kawanan perampok menggunakan senjata tajam beraksi di Jalan Lintas Timur Teluk Berembun Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir Riau. Pelaku merampas uang Rp 50 juta dan mengikat sales elektronik serta sopir kemudian membuang korban di pinggir jalan.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Hendri Posma Lubis mengatakan, korban adalah Soegianto (28), warga Kedung Sari, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, dan sopir, Jimmy Pratama (21), warga Jorong Korek Julia Nagari, Tanjung Bungo, Kecamatan Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Peristiwa berawal ketika kedua korban berangkat dengan mengendarai minibus dari Bagansiapiapi dengan tujuan Dumai setelah mengutip uang tagihan penjualan barang elektronik.
"Saat melintas di Tempat Kejadian Perkara (TKP), bagian kanan kendaraan korban dipepet sebuah mobil," ujar Posma kepada merdeka.com Rabu (1/3).
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa para perampok memilih kereta api sebagai target? Perampokan ini dilakukan dengan baik tanpa menggunakan senjata api. Peristiwa 8 Agustus 1963: Terjadinya Perampokan Besar dalam Kereta di Inggris Pencurian Terbesar dalam Kereta di Inggris pada tahun 1963, yang dikenal sebagai “The Great Train Robbery,“ merupakan salah satu peristiwa kriminal paling ikonik dan dramatis dalam sejarah Inggris. Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
-
Siapa dalang perampokan kereta api besar ini? Dalang operasi ini, Bruce Reynolds, baru berhasil terlacak setelah lima tahun dan menerima hukuman sepuluh tahun penjara.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Kenapa sopir taksi mencuri tas? Bukannya dikembalikan, malah dibawa pulang oleh pelaku ke rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar.
-
Siapa yang mencuri di dalam bus? 'Maling! Maling! Ini lho korbannya,' kata salah seorang dalam video itu.
Selanjutnya, seorang pria melemparkan cat ke arah kaca depan mobil korban. Akibatnya, kaca tertutup cat. Melihat hal itu, korban melajukan kendaraannya tetapi dikejar pelaku sambil berteriak.
"Berhenti, kalian membawa narkoba," teriak seorang pelaku sambil memukul mobil korban.
Kemudian korban berhenti dan dari dua laki-laki turun dari mobil dengan mengacungkan senjata tajam. "Bawa narkoba kalian ya, sudah lama kami mengincar kalian. Pindah kalian ke belakang, mana hasil transaksi," kata salah seorang pelaku berlagak aparat.
Tidak mengerti dengan perkataan pelaku, korban Soegianto balik bertanya. "Transaksi apa bang, kami tidak ada transaksi, kami cuma pekerja," kata Soegianto.
Kemudian pelaku bertanya kembali di mana uang korban diletakkan. Karena takut diancam senjata tajam yang diacungkan pelaku, korban pun menunjukkan posisi uangnya. "Itu bang, di depan dalam tas hitam," kata Soegianto.
Pelaku juga meminta handphone korban, selanjutnya, korban dibawa pergi menggunakan mobil korban dan korban diikat menggunakan lakban hitam dan dibuang korban beserta mobil di Jalur II, Kampung Rantau Bais dan kunci mobil korban dibawa pelaku pergi.
"Setelah itu korban berusaha melepaskan ikatan dan meminta tolong warga yang melintas di lokasi tersebutnya. Dibantu warga, korban menghubungi Polsek Tanah Putih," ucap Posma.
Mendapat laporan itu, petugas turun ke lapangan untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. "Korban dibawa ke Mapolsek Tanah Putih beserta mobilnya," kata Posma.
Kepada polisi, korban mengaku kehilangan uang tunai Rp 50 juta milik kantor tempat mereka bekerja serta empat unit handphone berbagai merek.
"Pelaku melancarkan aksi perampokan dengan modus baru, mereka melemparkan cairan cat ke mobil dengan maksud korbannya berhenti. Kasus ini masih diselidiki dan pelaku sedang diburu," pungkas Posma. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaKeduanya ditetapkan sebagai tersangka dengan Pasal 365 ayat 2 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
Baca SelengkapnyaDua turis itu berulang kali meminta untuk turun, tetapi mobilnya terus melaju sambil memalak dua bule.
Baca Selengkapnya"Masalah penahanan sudah diatur dalam KUHAP," kata Komarudin saat dikonfirmasi.
Baca SelengkapnyaAwalnya pelaku yang menggunakan pakaian serba hitam, berhelm, beransel, dan bermasker itu masuk ke dalam minimarket
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu sedang mengemudikan Mitsubishi Colt Diesel dengan mengangkut pasir melaju ke Kampung Bayur, Desa Lebakwangi, Tangerang pada Senin (30/9) malam.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami kerugian Rp150 juta akibat kejadian ini.
Baca SelengkapnyaJenazah masih berada di RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang setelah dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaPemerasan tersebut diduga akibat adanya komunikasi yang keliru antara korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca Selengkapnya