Bawa senjata api, seorang pimpinan Pemuda Pancasila diciduk polisi
Merdeka.com - Kepolisian Resor Siak meringkus seorang pimpinan organisasi masyarakat Pemuda Pancasila berinisial St karena kedapatan membawa senjata api rakitan jenis Revolver berikut enam butir amunisi. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Riau AKBP Guntur Aryo Tejo menjelaskan bahwa pelaku berinisial St yang merupakan Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Siak.
"Dari pengakuan sementara pelaku membawa senjata api dengan dalih untuk menjaga diri. Namun kita akan terus periksa termasuk apakah yang bersangkutan mengantongi izin atau tidak," kata Guntur di Pekanbaru, Rabu (16/12) malam.
Dia mengatakan, ditangkapanya St berawal saat petugas menggelar operasi gabungan cipta kondisi pada Selasa lalu (15/12) di Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak sekitar pukul 20.30 WIB.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
-
Siapa pendiri PPPI? Beberapa nama besar yang pada saat itu masih menjadi mahasiswa di balik berdirinya PPPI ada Raden Tumenggung, Soegondo Djojopoespito, Abdullah Sigit, Suwiryo, Suryono, Susalit, Goenarso, dan lain sebagainya.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang memimpin PPKI? Sejak kekelahan Jepang atas Sekutu, ia menjadi anggota dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) bersama Ahmad Subarjo, Kasman Singodimedjo, dan tokoh-tokoh penting lainnya.
Menurut Guntur, saat itu pelaku mengendarai mobil jenis Kijang Jantan Warna Biru bernomor polisi BK 1214 LK bersama dua orang rekannya berinisial Ad dan BE. Petugas yang melakukan penggeledahan lantas menemukan senjata api yang dibawa pelaku berikut enam butir amunisinya.
Saat ini ketiga pelaku berikut barang bukti diamankan di Mapolres Siak guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa pelaku mendapatkan senjata api itu dari rekannya yang merupakan warga Medan, Sumatera Utara.
"Senjata itu didapat dari rekannya yang merupakan warga Medan dengan cara digadai senilai Rp 3 juta," ujar dia seperti dilansir Antara.
Meski begitu, Guntur menegaskan pihaknya masih akan terus mengembangkan kasus tersebut guna mengungkap motif pelaku membawa senjata api berikut amunisinya itu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda menyayangkan peristiwa itu sebab personel sudah tahu aturan tidak boleh membawa senpi saat di keramaian.
Baca SelengkapnyaPetrus pernah terlibat aksi kekerasan, dan kepemilikan senjata api di Kampung Witai pada 2015 silam.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Bekasi Selatan YRS (23) ditangkap polisi karena diduga menyebarkan pesan bernada provokasi untuk menyerang petugas.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaViral aksi pemukulan di jalan oleh pria yang ngaku-ngaku sebagai anggota Kopassus.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, kembali didatangi demonstran pada Kamis 6 Juli sore. Ratusan polisi disiagakan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di Kampung Mapia Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori, Papua, Sabtu (03/04) lalu.
Baca Selengkapnya