Bawa sertifikat, warga Pasar ikan adukan penggusuran ke DPRD DKI
Merdeka.com - Warga Pasar Ikan, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara melakukan dialog dengan Komisi A DPRD DKI Jakarta. Mereka mempertanyakan legitimasi langkah Pemprov DKI Jakarta melakukan pembongkaran. Pasalnya ada beberapa warga yang telah memegang sertifikat hak milik tanah mereka.
Kuasa hukum warga RW 1, 2 dan 3 Luar Batang, Agus Dwi Warsono mengatakan, pembongkaran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta harus memiliki bukti kuat. Pihaknya telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk berdiskusi legitimasi rencana pembongkaran.
"Surat kami mempertanyakan kalau itu diklaim tanah Pemprov DKI. Dan tadi Walikota Jakarta Utara menyampaikan narasinya mengakui dalam zona 5 ada yang bersertifikat. Dalam surat kami juga memberikan bukti sampel sertifikat. Dalam surat kami juga menjelaskan, RW 1,2,3 sudah menjadi bagian dari sejarah dakwah," tegasnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (15/4).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menyelesaikan pembongkaran Pasar Ikan, Luar Batang. Sebagai kelanjutan revitalisasi kawasan utara Jakarta, rencananya RW 1,2 dan 3 juga akan dibongkar pada 20 April 2016.
Agus yang merupakan tim pengacara dari Yusril Ihza Mahendra meminta Basuki atau akrab disapa Ahok membuktikan bahwa kawasan RW 1, 2 dan 3 merupakan aset Pemprov DKI Jakarta. Karena berdasarkan Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara mengatur, barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
"Pertanyaan kami, kapan Pemprov DKI memasukkan dalam anggaran APBD terkait pembebasan lahan luar batang RW 1, 2, 3? Bagaimana prosedur pencatatan asetnya?" tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka menolak keras penggusuran Pulau Rempang. Mereka juga menuntut pemerintah agar menghentikan praktik perampasan tanah terhadap warga Pulau Rempang.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes kebijakan Presiden Jokowi yang kembali membuka keran ekspor pasir laut setelah 20 tahun dilarang.
Baca SelengkapnyaTuntutan warga ini merupakan permasalahan yang muncul pada sejak 2019
Baca SelengkapnyaKetua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta penegak hukum menyelidiki kasus dugaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membeli lahan sendiri di Kalideres.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku perusakan gedung DPR saat demo Apdesi.
Baca SelengkapnyaKejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaWali Kota Danny Pomanto mengaku Pemkot Makassar mempunyai novum atau bukti baru yang sudah diajukan melalui peninjauan kembali (PK) ke MA.
Baca SelengkapnyaSejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.
Baca Selengkapnya