Bawaslu akan tindak lanjuti iklan provokatif sudutkan Prabowo
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar menerima laporan iklan yang memuat unsur provokatif terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakilnya. Bawaslu berjanji akan menindaklanjuti laporan yang dilayangkan kubu Prabowo - Hatta.
"Kami tentu akan tindak lanjuti maksimal tiga hari setelah adanya laporan ini," kata Kasubag Humas Hukum dan Antar Lembaga Bawaslu Jabar Tedi Rubianto di Kantor Bawaslu Jabar, Rabu (2/7).
Kubu Prabowo - Hatta yang dipimpin Sekretaris wilayah Jabar Ferry Juliantono membawa barang bukti koran HU Pikiran Rakyat terbitan 1 Juli. Koran berjudul 'Mengapa Harus Jokowi?' itu memuat unsur negatif terhadap salah satu kubu yang dimaksudkan adalah Prabowo - Hatta.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kenapa Prabowo perlu Menkeu? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Kenapa Prabowo akan minta pendapat Jokowi? 'Pak Prabowo kan mengatakan Pak Jokowi itu mentor beliau, di acara-acara internal Pak Prabowo berulang kali menyampaikan kepada kami bahwa beliau belajar banyak dari Pak Jokowi. Beliau kan sebagai tentara kan belajar kepemimpinan dari muda, tapi melihat sosok yang begitu luar biasa ya itu adalah Pak Jokowi,' tambahnya.
Jokowi dengan baju kotak-kotak menampilkan segala prestasinya. Sedangkan capres lain hanya menampilkan sisi negatif. Misalnya Jokowi dianggap pemimpin yang merakyat, calon lain berjarak dengan rakyat. Kedua, Jokowi koalisi secara selektif, yang lain dikelilingi orang bermasalah. Selanjutnya, Jokowi memiliki rekam jejak cemerlang, calon lain dihantui masa lalu kelam.
Adanya laporan yang dilayangkan, pihaknya belum bisa menentukan adanya dugaan pelanggaran atau tidak. Pihaknya mengaku akan membahas beserta jajaran komisioner. Terkait apakah akan adanya pemanggilan kepada terlapor dia mengatakan masih harus mengumpulkan bukti-bukti. "Terkait panggil itu tergantung komisioner. Kalau pun ada kekurangan data juga bisa saja kita panggil," terangnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTKN menilai ada yang mengatur hal ini untuk merusak elektabilitas Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaMenurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terkait iklan 'nomor urut dua' di videotron Pospol Semanggi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaIa pun menuntut supaya aparat seperti Bawaslu, dan pihak lain turut mengawasi.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaLalu, di sisi tengah ada gambar wajah Presiden Jokowi antara Prabowo dan Gibran.
Baca SelengkapnyaSeiring dengan berlakunya masa kampanye pemilu 2024, iklan lawas pemilu kembali dikenang.
Baca SelengkapnyaBaliho dengan foto Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo terpasang di sejumlah daerah.
Baca Selengkapnya