Bawaslu Ingatkan Timses: Media Sosial untuk Tarung Program Bukan Sebarkan Hoaks
Merdeka.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Abhan mengingatkan peserta pemilu dan tim kampanye dari masing-masing pasangan calon presiden-wakil presiden, media sosial digunakan untuk menyampaikan gagasan visi-misi. Selain itu juga medsos bisa digunakan untuk adu tarung program dan sebagainya.
"Kita juga tidak bisa memungkiri bahwa media sosial ini begitu sangat terbuka sehingga informasi dari siapapun dari orang perorang itu juga bisa masuk di media sosial," kata Abhan di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (26/2).
Media Sosial juga bisa dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Bukan untuk memecah belah masyarakat.
-
Apa saja tantangan media siber di pemilu? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
-
Kenapa Polwan dan Kowad sosialisasi pemilu? 'Kami mengajak ibu Danramil karena letak Makoramil juga dekat dengan lokasi banjir. Kami bersama-sama sosialisasi,' ucap Rara.
-
Apa yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu dalam Pilkada 2024? Lolly mengatakan bahwa pengawasan media sosial menjadi salah satu hal yang didalami oleh Bawaslu agar mitigasi dapat dilakukan saat mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024.
-
Bagaimana sosialisasi Pemilu 2024 dilakukan? 'Kami membuat kertas brosur yang berisi imbauan agar tidak mudah terprovokasi, dan juga tidak menyebarkan berita hoaks.' 'Termasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024,' katanya.
-
Siapa yang berperan dalam Pemilu? Penyelenggaraan Pemilu harus dilakukan secara mandiri oleh lembaga penyelenggara, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
-
Apa itu Pemilu? Pemilu adalah sarana penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
"Nah ini yang tentu kita harus bersama-sama untuk bisa melakukan pendidikan politik kepada seluruh komponen bangsa ini yang kita bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mengadu domba, fitnah dan ujaran kebencian," sambungnya.
Dia menyayangkan media sosial saat ini justru kerap kali dijadikan untuk menyebarkan hoaks. Seiring dengan memanasnya suhu politik nasional.
"Secara umum memang meningkat ketika hoaks ini sebelum tahun-tahun pemilu dengan memasuki tahun pemilu ini-ini masa-masa kampanye dan sebagainya," ujarnya.
Dalam pandangannya, saling serang dan hoaks yang bertebaran di media sosial sesungguhnya justru merugikan kedua pasangan calon presiden-wakil presiden.
"Kami kira ini semua ya saling counter dan sebagainya kalau pasangan calon ya dua belah pihak gitu kan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu menyatakan hasil kajian terkait Ganjar muncul di tayangan azan di salah satu stasiun TV akan diumumkan pekan ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaPatroli siber itu bertujuan untuk memastikan tidak ada aktivitas kampanye dalam media sosial yang terdaftar
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaMelakukan pemasangan Alat Peraga Sosialisasi (APS) dengan memperhatikan tempat yang dilarang dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaUntuk melakukan pengawasan dan penindakan terhadap ASN yang harus netral, Bawaslu terus melakukan monitoring.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Anies berkampanye dengan dua cara, yakni di media sosial dan bertemu langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKapten Timnas AMIN Syaugi menilai pembagian bansos sengaja dimasifkan pemerintah jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSelama kampanye, masing-masing Paslon diingatkan untuk tolak politik identitas
Baca Selengkapnya