Bawaslu Jatim selidiki penyebaran SMS pilih 'Khofifah-Emil for Amien Rais 2019'
Merdeka.com - Bawaslu Jawa Timur saat ini sedang menyelidiki beredarnya pesan singkat anjuran memilih Khofifah-Emil untuk Amien Rais Presiden 2019. Ketua Bawaslu Jatim Mohammad Amin mengatakan saat ini jajarannya masih menyelidiki penyebaran pesan singkat via SMS itu.
"Hasilnya belum tahu. Saya masih di luar kota," kata Amin seperti dikutip dari Liputan6.com, Senin (25/6/2018).
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Kenapa Tim Hukum AMIN khawatir dengan Pilpres 2024? Tim Hukum Nasional (THN) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Ari Yusuf Amir menilai, kontestasi Pilpres 2024 berpotensi menimbulkan ketegangan sosial di tengah masyarakat. Khususnya antara kelompok pendukung pasangan calon di daerah.
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
SMS pilih Khofifah beredar di Jatim ©2018 Merdeka.com
Sebuah pesan singkat (SMS) beredar di kalangan warga Surabaya. SMS tersebut bertuliskan: Coblos Khofifah-Emil for Amien Rais Presiden 2019! cloo.glcWf6Xx -PAN JATIM.
"Saat saya buka Hp di rumah, sudah ada sms itu," tutur pria botak (31) berinisial IW saat berbincang santai dengan Liputan6.com di Sudut Kota Surabaya.
Dia mengaku tidak mengetahui persis kapan SMS tersebut masuk di ponselnya. Namun yang jelas, di dalam layar handphonenya terdapat keterangan bahwa SMS tersebut masuk pada tanggal 21 Juni 2018, pukul 23.03 WIB.
"Saya tidak tahu siapa yang mengirim SMS itu. Saya tidak pernah menyimpan dan tidak mengetahui nomor pengirim SMS tersebut," katanya.
SMS pilih Khofifah beredar di Jatim ©2018 Merdeka.com
Dia juga mengaku mendapatkan dua SMS yang temanya hampir sama seperti yang itu yaitu ajakan untuk mencoblos Khofifah-Emil untuk Amien Rais Presiden 2019.
SMS yang kedua itu bertuliskan, Demi Amien Rais presiden 2019 coblos Khofifah-Emil qoo.glcWf6Xx -DPP PAN. SMS itu juga masuk pada tanggal dan jam yang sama yaitu 21 Juni 2018, pukul 23.03 WIB.
Liputan6.com
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan itu berdasarkan aduan diterima Tim Hukum Nasional AMIN Jatim melalui layanan call center yang dibuka sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya“Jawa Timur aman, PKB menang di Jawa Timur," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaGibran dengan santai menjawab tudingan Aiman, dan meminta dia untuk membuktikan.
Baca SelengkapnyaBawaslu belum bisa memastikan apakah adanya pelanggaran atau tidak.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSomasi yang dilayangkan Timnas Amin itu telah diterima oleh Komisioner KPU RI August Mellaz.
Baca SelengkapnyaKabaharkam Komjen Fadil Imran menantang Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Aiman Witjaksono buka-bukaan soal adanya aparat tidak netral di Pemilu 202
Baca SelengkapnyaPantun Cak Imin saat pengundian nomor urut Capres Cawapres berujung laporan ke Bawaslu
Baca SelengkapnyaKhofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBagja mengaku, sudah melakukan penelusuran terkait sudat tersebut. Sehingga, dirinya belum bisa memutuskan apakah ada dugaan pelanggaran atau tidak.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaTidak tepat rasanya jika temuan-temuan tersebut langsung dibawa dan selesai begitu saja di Bawaslu.
Baca Selengkapnya