Bawaslu Serahkan Santunan Kepada Keluarga KPPS yang Meninggal & Kecelakaan
Merdeka.com - Bawaslu RI menyerahkan santunan kepada keluarga para pengawas Pemilu yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pada Pemilu 2019, termasuk untuk para pengawas yang mengalami kecelakaan.
Sebanyak tujuh orang perwakilan keluarga pengawas yang meninggal dunia dan dua pengawas yang mengalami kecelakaan diberikan santunan dan piagam yang diserahkan langsung Komisioner Bawaslu, Kamis (2/5) sore. Sembilan orang ini berasal dari Jakarta dan Bekasi.
Ketua Bawaslu RI, Abhan menyampaikan, penyerahan santunan ini merupakan simbolis diwakili sembilan orang. Kepada pengawas lainnya di seluruh Indonesia akan segera disalurkan. Selain santunan yang anggarannya bersumber dari Kementerian Keuangan, Bawaslu juga mengumpulkan donasi secara internal.
-
Siapa yang akan memenuhi panggilan Bawaslu? Mas Gibran hari ini akan hadir ke Bawaslu Jakpus jam 13.00,' kata Aminuddin ketika dikonfirmasi, Rabu (3/1).
-
Siapa yang memimpin serah terima bantuan Kemendag Peduli? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu.
-
Kenapa anggota PPS Pilkada 2024 dapat santunan? Satuan biaya perlindungan ini diperuntukkan jika terjadi kecelakaan kerja selama penyelenggaraan pemilihan
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Bagaimana Bawaslu akan memanfaatkan CPNS baru? Bagja bilang talenta baru juga diharapkan mampu melakukan sosialisasi di seluruh media sosial dan saluran informasi Bawaslu.
"Santunan ini juga sudah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan, jadi anggaran ini adalah anggaran negara. Tetapi dalam pemantauan keuangan tentu harus ada dasar hukum, dan alhamdulillah sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan sehingga hari ini kami akan sampaikan santunan secara seremonial dan simbolis. Dan juga tidak bisa semuanya pada hari ini tetapi yang lain nanti akan kami sampaikan kepada keluarga langsung," jelasnya.
"Hasil donasi kami dari internal Bawaslu, dari sekretariat dan hadirin semuanya tambahan sudah terkumpul. Kami memberikan santunan sebagai tambahan dari kami," lanjutnya.
Bawaslu mencatat sampai hari ini jumlah pengawas yang meninggal dunia sebanyak 92 orang; 74 laki-laki dan 18 orang perempuan. "Kemudian kami klasifikasi dari yang meninggal 92 orang ini yang usianya di bawah 30 tahun ada sembilan orang. Kemudian usianya antara 30-40 kurang lebih 78 orang, kemudian usia 50-60 kurang lebih ada lima orang," paparnya.
Sementara itu, jumlah pengawas yang masih rawat inap di rumah sakit sebanyak 398 orang, rawat jalan 1.592, kecelakaan dalam menjalankan tugas 250 orang, yang mengalami kekerasan 20 orang, cacat tetap sebanyak 14 orang, keguguran sebanyak 14 orang, dan yang mengalami cedera 18 orang.
Santunan ini, kata Abhan, tak sebanding dengan pengorbanan para pahlawan demokrasi tersebut. Dia kemudian mengajak semua pihak yang hadir untuk mendoakan para pengawas baik yang meninggal maupun yang masih sakit.
"Semoga sahabat kita, kawan kita yang telah mendahului kita, diterima Allah SWT, dan keluarganya diberikan ketabahan dan kesabaran. Dan bagi sahabat kita jajaran pengawas Pemilu yang saat ini sakit di rumah sakit, rawat jalan, mendapatkan pengobatan dan mendapatkan kesembuhan sehingga dapat kembali seperti sediakala," harapnya.
"Sekali lagi kita harus mendoakan kepada mereka yang telah gugur. Mereka adalah pahlawan-pahlawan pejuang demokrasi yang telah mengawasi suara Indonesia, yang telah mengawasi proses Pemilu ini dengan sebaik-baiknya. Mereka telah membuktikan bahwa jiwa raganya untuk pelaksanaan Pemilu 2019," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris petugas KPPS meninggal dunia, cacat, ataupun luka-luka.
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaKPPS yang terdaftar kepesertaannya sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 juga mendapatkan santunan
Baca Selengkapnya"Untuk penyerahan santunan sudah diberikan kemarin kepada ahli waris," kata I Gede John Darmawan
Baca SelengkapnyaAhli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca SelengkapnyaSantunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaSantunan tersebut merupakan bukti hadirnya negara memberikan kepastian hak jaminan sosial kepada seluruh pekerja Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDalam proses administrasi nantinya lebih dulu akan diverifikasi ahli waris sebagai penerima santunan.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan menyerahkan langsung manfaat berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.
Baca SelengkapnyaDari catatan KPU Bali, petugas ketertiban atau petugas Lingkungan Masyarakat (Linmas) yang meninggal dunia bernama Muhammad Arif (65).
Baca Selengkapnya