Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bayang-bayang Megawati di balik penunjukan Komjen Budi Gunawan

Bayang-bayang Megawati di balik penunjukan Komjen Budi Gunawan Megawati dan Jokowi. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah resmi mengajukan nama Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri. Nama Komjen Budi Gunawan telah diserahkan ke DPR untuk meminta persetujuan.

Surat dengan nomor R-01/Pres/01/2015 itu meminta persetujuan DPR untuk mengangkat Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri dan memberhentikan Jenderal Polisi Sutarman. Sutarman sendiri menjadi Kapolri selama 1 tahun 3 bulan ketika itu ditunjuk oleh Presiden SBY.

Selain itu, Jokowi ternyata sudah mengetahui kabar Calon Kapolri Komjen Polisi Budi Gunawan memiliki rekening gendut. Oleh sebab itu, Jokowi rupanya sudah menelusuri rekam jejak Budi Gunawan dari media dan data kepolisian langsung.

Menurut pengajar UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago, Presiden Jokowi diyakini mempunyai nama calon Kapolri selain Komjen Pol Budi Gunawan. Namun, mantan Wali Kota ini harus mengutamakan politik balas budi.

"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, Jokowi tak bisa berbuat apa apa dan Jokowi seperti boneka kroni-kroninya elite dilingkarannya yang harus disenangkan dan dibahagiakan," ujarnya.

Berikut apa saja bayang-bayang Megawati dibalik penunjukan Budi Gunawan:

Budi Gunawan bekas ajudan Megawati Soekarnoputri

Calon tunggal Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan saat ini menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri sejak bulan Desember 2012.  Namun pada saat berpangkat Komisaris Besar (Kombes), Budi Gunawan pernah menjabat sebagai ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. 

Sebelumnya Budi pun pernah ditolak publik saat dirinya berada di calon pengganti Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo. Kala pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, angkatan akpol 1983 itu tersisih oleh Sutarman yang ditunjuk SBY sebagai Kapolri.

Kini dalam laporan harta kekayaan para calon Kapolri, ternyata Komjen Pol Budi Gunawan termasuk jenderal dengan kekayaan fantastis, yakni mencapai Rp 22,6 miliar. Hal ini diketahui dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Dalam LHKPN pada 26 Juli 2013, total kekayaan Budi Gunawan Rp 22.657.379.555. Kekayaan Budi Gunawan ini melonjak drastis jika dibandingkan pada 2008. Saat itu kekayaan Budi Gunawan hanya Rp 4.684.153.542.

Paling banyak adalah harta tak bergerak berupa tanah dan bangunan. Nilainya sebesar Rp 21.543.934.00. Budi juga memiliki harta bergerak lainnya seperti alat transportasi dan mesin lainnya. Total nilainya sebesar Rp 475.000.000.

Eva Sundari: Mas Budi membuat diri Jokowi nyaman

Politikus PDIP Eva Sundari mengatakan, pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri tidak lepas dari faktor kecocokan antara presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jokowi menilai tidak sekadar dari teknis kepangkatan senioritas tapi juga nyambung, klik enggak ke Jokowi. Kita enggak bisa maksain. Mas Budi membuat diri Jokowi nyaman. Kalau akhirnya jatuh ke Budi Gunawan masuk akal, secara emosi sudah kenal dan juga bekas ajudan ibu, seperti itu logikanya," kata Eva di Jakarta, Minggu (11/1).

Sebelum memilih Budi, Eva mengatakan Jokowi terlebih dahulu konsultasi dengan partai. Bahkan kepada pihak oposisi Koalisi Merah Putih. Eva mengklaim kalau mereka akan menyetujui pilihan Jokowi.

"Saya percaya Jokowi sudah mempertimbangkan dan memikir betul, tidak sekedar teknis, saya melihat Budi terbaik bagi dirinya," ujar Eva.

PDIP: Kritisi Budi Gunawan soal rekening gendut subjektif

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tb Hasanuddin mengatakan, bahwa tidak ada aturan yang dilanggar oleh Presiden Joko Widodo. Kecuali mantan Wali Kota Solo ini mengajukan di luar calon Kapolri yang diusulkan Kompolnas.

"Bahwa kemudian ada sebagian masyarakat yang mengkritisi Budi Gunawan terutama menyangkut rekening gendut menurut saya subyektif," jelasnya.

Oleh sebab itu, dia mengharapkan beberapa pihak memberikan kesempatan terhadap Kepala Lembaga Pendidikan Polri ini menggantikan Jenderal Kapolri Sutarman.

"Sekarang proses pemilihan Kapolri sedang berjalan, beri kesempatan Komjenpol Budi Gunawan menjadi Kapolri yang baru dan mari kita awasi kinerjanya langsung oleh rakyat demi kepentingan masyarakat, negara dan bangsa. Jangan ragu-ragu untuk mengkritisinya," ujarnya.

Jokowi diyakini punya pilihan lain dari Budi Gunawan

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai, pemilihan calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan atas rekomendasi Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Jokowi tak bisa buat apa apa, saya ingin katakan Jokowi tak punya kekuatan apa-apa, pemilihan Jaksa Agung dan Kapolri lebih kuat intervensi orang orang di sekeliling Jokowi," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (11/1).

Menurut dia, menjabat Kapolri bukan hanya memberantas mafia narkoba dan teroris, namun mencegah dan menangkap para koruptor.

"Maka bagaimana menunjuk orang yang akan memberantas kejahatan tersebut, namun pada saat yang sama ada dugaan calon Kapolri terseret rekening gendut dan integritasnya diragukan publik."

"Jokowi pasti punya pilihan atau nama calon kapolri selain Budi Gunawan. Namun Jokowi harus ditaklukkan oleh sebuah realitas politik, kepentingan balas budi politik, mau tidak mau, suka atau tidak suka, Jokowi tak bisa berbuat apa apa dan Jokowi seperti boneka kroni kroninya elite dilingkarannya yang harus disenangkan dan dibahagiakan."

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Budi Gunawan Jawab Kabar Bakal Diganti dari Kepala BIN
Budi Gunawan Jawab Kabar Bakal Diganti dari Kepala BIN

Notabene Budi Gunawan disebut-sebut merupakan 'pihak' Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Megawati Dituding Gelisah Sebut Penguasa Mirip Orba, FX Rudy Ungkit Tiket Capres Jokowi Sejak 2014
Megawati Dituding Gelisah Sebut Penguasa Mirip Orba, FX Rudy Ungkit Tiket Capres Jokowi Sejak 2014

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru

Baca Selengkapnya
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru
VIDEO: Reaksi Jokowi Jawab Ucapan Megawati Penguasa Seperti Orde Baru

Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai
VIDEO: Nusron Anggap Mega Gelisah: Jokowi Pilih Jadi Petugas Rakyat Bukan Petugas Partai

Nusron Wahid menjawab Ketum PDIP Megawati yang tengah gelisah hingga mengungkit soal Orde Baru.

Baca Selengkapnya
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi
Budi Arie Jadi Menkominfo, Relawan Dinilai Jadi Kekuatan Politik Jokowi

Kunto menerangkan, dengan menunjuk relawannya, Jokowi juga tidak harus konsultasi dengan pimpinan parpol jika ingin mengambil kebijakan di Kominfo.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP

Jokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.

Baca Selengkapnya
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi
Kaleidoskop 2023: Panas Dingin Hubungan Megawati dengan Keluarga Jokowi

Hubungan Megawati dengan keluarga Jokowi menjadi peristiwa politik yang menyita perhatian di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Viral Lagi Ucapan Megawati Nangis Presiden Jokowi Dihina dengan Kata Kodok
Viral Lagi Ucapan Megawati Nangis Presiden Jokowi Dihina dengan Kata Kodok

Belum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya
PDIP Bandingkan Megawati dan Jokowi soal Politik Dinasti: Puan Bisa Maju Capres, Tapi Tidak Dilakukan
PDIP Bandingkan Megawati dan Jokowi soal Politik Dinasti: Puan Bisa Maju Capres, Tapi Tidak Dilakukan

Djarot membandingkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan

PDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).

Baca Selengkapnya
Budi Arie Sebut Jokowi Layak Jadi Wantimpres Prabowo-Gibran: Beliau Terlalu Muda untuk Pensiun
Budi Arie Sebut Jokowi Layak Jadi Wantimpres Prabowo-Gibran: Beliau Terlalu Muda untuk Pensiun

Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.

Baca Selengkapnya