Bayi di Depok yang Ditemukan Tewas Diduga Dianiaya Pengasuh
Merdeka.com - Bayi berusia tiga bulan yang ditemukan tewas di dalam rumah kompleks Vila Santika, Pancoran Mas Depok diduga dianiaya pengasuh. Bayi malang berjenis kelamin perempuan itu ditemukan tak bernyawa pada Senin (28/1) siang pukul 14.00 WIB. Bayi malang itu berinisial M. Di tubuhnya terdapat sejumlah luka lebam.
Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus mengatakan, kemarin siang pihaknya menerima informasi dari masyarakat tentang adanya kematian bayi yang mencurigakan. Petugas kemudian datang ke lokasi dan melakukan olah TKP.
"Kami melakukan olah TKP di tempat rumah tinggal korban. Dari hasil olah TKP tersebut, kami lihat ada luka lebam," katanya, Selasa (29/1).
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
Karena dianggap mencurigakan, maka pihaknya meminta keterangan saksi menuturkan bahwa kematian bayi tersebut tidak wajar. "Terkait hal tersebut semalam kami lakukan autopsi korban untuk mengetahui penyebab kematian korban," paparnya.
Dari keterangan saksi lain menyebutkan ada seorang wanita membawa bayi dan naik ojek online. Wanita itu diperkirakan berusia 50 tahun. "Kami mendapat informasi dari salah satu ojek online karena ibu yang sudah tua menggendong bayi dengan kondisi bayi sudah pucat, minta diantar ke rumah neneknya," tukasnya.
Namun karena curiga maka tukang ojek tidak mau mengantar. Tukang ojek tersebut kemudian memberitahu pada saksi lain perihal kecurigaan tersebut.
"Kemudian saksi yang mengajak korban menemui ibunya di rumahnya. Setelah sampai rumah, kemudian tetangga korban yang merupakan dokter dipanggil untuk mengecek kondisi korban dan diketahui sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Setelah itu jasad bayi dibawa ke RS Polri untuk diautopsi. Petugas curiga dengan kematian bayi tersebut sehingga dilakukan autopsi.
"Karena ada kecurigaan makanya kita lakukan autopsi. Sudah empat orang saksi diperiksa, termasuk kita periksa pengasuhnya sendiri," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaOrang tua baru melihat ada luka ketika mengganti baju K sepulang dari daycare. Luka memar terlihat di bagian punggung dan dada.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSejumlah saksi sudah dimintai keterangan terkait kasus ini, mulai satpam hingga orang tua korban.
Baca SelengkapnyaOrang tua anak korban penganiayaan pemilik Daycare di Depok Meita Irianty (MI) akhirnya buka suara.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Baca Selengkapnya