Bayi dibuang di Kudus jadi rebutan sejumlah pasangan untuk diadopsi
Merdeka.com - Bayi laki-laki yang dibuang oleh orang tuanya pada Minggu (11/10) pagi di tepi jalan, di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini menjadi rebutan sejumlah pasangan keluarga di daerah setempat untuk mengadopsinya.
"Meskipun baru ditemukan Minggu (11/10), ternyata sudah banyak yang tertarik mengadopsi," kata Direktur Umum Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus, Pujianto saat menggelar jumpa pers di RS Mardi Rahayu Kudus, Senin (12/10) seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan, pasangan keluarga yang menyatakan minatnya memang belum secara resmi mengajukan lewat surat, terlebih lagi kasus pembuangan bayi tersebut masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Siapa yang merawat bayi-bayi di yayasan? Dengan dibantu lima orang pengasuh, mereka sabar merawat bayi tersebut, layaknya anak atau keluarga sendiri.Salah satu pengasuh, Essy Trisia Ngongo sudah lima bulan merawat bayi tersebut dan secara bergiliran merawat bayi-bayi itu Perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu memang suka dengan anak-anak.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
Kalaupun ada yang berminat, kata Pujianto, tentunya harus menunggu kasus tersebut tuntas atau hingga jangka waktu tertentu memang belum bisa dipastikan orang tuanya serta didukung keterangan dari polisi.
Sejauh ini, kondisi bayi yang dirawat di RS Mardi Rahayu tersebut cukup sehat dan akan menjalani perawatan hingga beberapa pekan mendatang.
Terkait biaya perawatan, Pujianto menjelaskan, ditanggung oleh rumah sakit, karena hal serupa juga dilakukan terhadap bayi yang dibuang orang tuanya di RS Madi Rahayu Kudus beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sosial pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kudus Sutrimo mengungkapkan, bayi yang dibuang orang tuanya itu nantinya akan dititipkan di panti rehabilitasi Salatiga.
Di Kudus, lanjut dia, hanya terdapat fasilitas rehabilitasi untuk pengemis, gelandangan dan orang telantar (PGOT). "Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Panti Rehabilitasi Salatiga," ujarnya.
Kalaupun nantinya dirawat di panti, kata dia, akan menjalani perawatan hingga usia 12 tahun. Terkait kemungkinan nantinya bayi tersebut diadopsi, kata dia, harus ada permohonan surat secara resmi kepada Dinsosnakertrans Kudus dan harus melalui proses persidangan.
Pujianto menambahkan, kasus penemuan bayi ini merupakan yang kedua kalinya selama tahun 2015. Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, pada Selasa (8/9).
"Bayi yang ditemukan warga kemudian diserahkan ke RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, kini dirawat oleh istri Wakapolres Kudus," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki pembuangan bayi di Halte Bus SMPN 2 Minasatene, Jalan Poros Makassar-Pangkep, Sulawesi Selatan. Penemuan bayi itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBurhan, pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah ini menjadi 'bapak peri' para bayi terlantar.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaHeboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya