Bayi Dibuang ke Sungai di Jember, Diduga sudah Meninggal 3 Hari
Merdeka.com - Kasus pembuangan bayi ke sungai kembali terjadi di Jember. Kamis (14/05) pagi, warga di Dusun Gluduk, Desa Pakis, Kecamatan Panti, Jember dihebohkan dengan penemuan jenazah bayi di sebuah sungai yang mengaliri areal persawahan warga.
"Sekitar pukul 05.00 WIB, ada warga yang ada keperluan di sungai, lalu menemukan jenazah bayi itu. Lalu warga melapor ke kepala dusun dan diteruskan kepada polisi," ujar Kapolsek Mayang AKP Gunawan Triono saat dikonfirmasi, Kamis (14/05).
Polisi kemudian membawa bayi malang tersebut ke puskesmas terdekat. Bayi laki-laki itu diperkirakan sudah meninggal sejak 3 hingga 4 hari yang lalu di aliran sungai.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Siapa yang menemukan makam bayi perempuan? Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
"Ternyata bayi itu diperkirakan sudah 3 sampai 4 hari di sungai. Perkiraan dokter dan bidan seperti itu. Jadi perutnya sudah tidak kembung, sudah kempes," lanjut Gunawan.
Dari pemeriksaan awal, diduga bayi meninggal karena menelan air. Diperkirakan ketika dibuang ke sungai, bayi masih dalam keadaan hidup. "Mungkin begitu. Saat dipotong ari-arinya tidak rata. Panjang bayi 48 cm, beratnya sekitar 1,1 kilogram," tutur Gunawan.
Belum diketahui, umur berapa hari ketika bayi itu dibuang ke sungai. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi telah membawa jenazah bayi tersebut ke ruang jenazah RSD dr Soebandi, Jember. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengejar pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pembuangan bayi ke sungai itu.
"Unit Reskrim, Intel dan Bhabinkamtibmas kita kerahkan, kita kerja sama juga dengan perangkat desa untuk mencari informasi yang dibutuhkan," papar Gunawan.
Polisi akan menyisir siapa saja perempuan yang terakhir diketahui hamil di wilayah sekitar pembuangan bayi."Kebetulan bidan desa di sini punya data seluruh dukun bayi yang ada di seluruh penjuru desa (di Kecamatan Panti)," pungkas Gunawan.
Dalam catatan merdeka.com, dalam kurun waktu 12 bulan tercatat ada setidaknya empat kali kasus pembuangan bayi, sebagian di antaranya hidup.
Pada 20 Desember 2019 misalnya, warga menemukan jenazah bayi di aliran Sungai Wringin Telu, Kecamatan Puger. Saat ditemukan, bayi sudah dikerubungi kepiting sungai.
Sebelumnya, pada 28 Agustus 2019, jenazah bayi juga ditemukan di aliran irigasi sawah yang ada di Desa Padomasan, Kecamatan Jombang.
Adapun pada 24 Agustus 2019, bayi dalam keadaan menangis, ditemukan di sebuah perkebunan yang ada di Desa Serut, Kecamatan Panti. Bayi tersebut diletakkan di sebuah kardus dan menangis keras, hingga mengundang kedatangan warga.
Berikutnya, pada 3 Februari 2020, juga terjadi pembuangan bayi yang dibungkus kardus dan diletakkan begitu saja di halaman rumah seorang warga di Dusun Krebet, Desa Gumukmas, Kecamatan Gumukmas. Setelah mendapat pertolongan medis, bayi ini kemudian berstatus 'bayi milik negara' yang diasuh di salah satu unit layanan Dinas Sosial Pemprov Jawa Timur, di Sidoarjo.
Sejauh ini, dari rentetan kasus pembuangan bayi belum ada satupun kasus yang pelakunya berhasil terungkap.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaDiduga bayi tersebut hasil dari hubungan terlarang dan sengaja dibuang.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca Selengkapnya