Bayi ditemukan di RSUD Pirngadi, orangtua tulis surat minta dirawat
Merdeka.com - Malang benar nasib bayi lucu ini. Alih-alih tak mau sang bayi menderita, orangtua sang bayi membuang darah dagingnya itu. Bayi laki-laki berusia 1,5 bulan itu kini dirawat di RSUD Pirngadi Medan.
"Bayi ditemukan kemarin di sekitar rumah sakit. Sudah dicek kondisinya sehat, dan kini dirawat di ruang bayi," kata Humas RSUD Pirngadi Medan Edison Perangin-angin, Selasa (4/10).
Berdasarkan informasi dihimpun, bayi itu ditemukan di belakang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pirngadi sekitar pukul 15.45 WIB. Ketika itu si bayi menangis dan menarik perhatian orang yang melintas. Petugas kemudian diberitahu dan langsung membawa si bayi ke ruang IGD untuk diperiksa.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Kenapa Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit? Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Anak Nathalie ini mengalami step.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
Bayi ditemukan bersama satu tas. Di dalamnya ditemukan sepucuk surat yang diduga ditulis si pembuang bayi.
Di surat tertulis tanggal lahir bayi itu 20 Agustus 2016. Penulis meminta agar orang yang menemukan bayinya tidak melapor ke polisi. Dia pun berharap bayinya dirawat dengan baik.
Berikut isi surat yang ditulis tangan itu:
"Maaf ya Bu aku terpaksa meninggalkannya karena saya tak sanggup untuk menghidupinya. Tolong jaga dia bu dan asuh seperti anak sendiri. Tolong jangan dilaporkan ke polisi ya bu. Karena saya tak punya alasan lagi. Daripada mati di tanganku lebih baik bersama ibu. Saya mohon bu tolong jangan laporkan ke polisi. Semoga ibu panjang umur dan diberi rizki dan rezeki yang melimpah. Terimakasih banyak".
Edison menyatakan, kondisi fisik bayi itu baik dan sehat. Berat badannya 3,5 kg dan panjang 55 cm.
"Bayi ini akan kita rawat dulu. Jika tidak ada keluarga yang mengambil akan kita koordinasi dengan Dinas Sosial," jelas Edison. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi tersebut dibuang orangtuanya dalam kardus di rumah kosong.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki pembuangan bayi di Halte Bus SMPN 2 Minasatene, Jalan Poros Makassar-Pangkep, Sulawesi Selatan. Penemuan bayi itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDitemukan juga secarik kertas yang berisi tulisan nama bayi dan kapan bayi malang tersebut lahir.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca Selengkapnya