Bayi divaksin palsu RS Harapan Bunda, orangtua bikin crisis center
Merdeka.com - Ratusan orangtua yang anaknya diduga terpapar vaksin palsu di RS Harapan Bundar membentuk crisis center yang diberi nama, Aliansi Orangtua Korban Vaksin Palsu. Posko ini dibuat untuk menampung keluhan orangtua pasien.
Pertama kali dibuka pagi tadi, total 350 orangtua pasien sudah mengisi form yang disediakan.
"Sampai saat ini sudah ada 350 orang yang sudah didata dan mengumpulkan berkas ke kami (posko Crisis Center)," ujar Dian, selaku humas Crisis Center, saat ditemui di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Senin (18/7).
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
Dian menambahkan, posko ini masih menunggu para korban vaksin palsu lainnya. Sebelumnya, para orangtua pasien diminta menyerahkan berkas-berkas seperti fotokopi KTP orangtua, kartu keluarga, kartu berobat anak, data imunisasi yang terdapat dalam buku, dan menuliskan keluhan medis pascavaksin di rumah sakit itu yang disertai tanda tangan dan materai.
Berkas yang terkumpul akan diserahkan ke YLBHI untuk kemudian ditindaklanjuti. Crisis Center ini mengaku sudah bekerja sama dengan DPR, Komnas HAM, YLKI, KIP dan Ombudsman.
Sebelum meninggalkan posko crisis center, sejumlah orangtua sempat memasangkan spanduk di pintu utama menuju lobi rumah sakit. Spanduk tersebut bertuliskan 'Hai dokter anak dan suster RS Harapan Bunda di mana hati nurani mu, kalian tipu kamu, kalian racuni anak kami, genarasi bangsa masa depan telah kalian rusak.'
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Singkat cerita, pada saat bayi LAH dirawat di RS tersebut pihak nakes sempat meminta biaya menebus obat dan alat medis kepada Chintia.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaSang ibu sempat curiga dengan perbedaan rambut anak diberi ASI dengan dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaDinkes mengatakan proses pengambilan foto harus dilakukan dengan izin dari pihak keluarga.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui pada penyidik jika apa yang dilakukannya, yaitu memberikan obat jenis Deksametason dan Pronicy pada bayi adalah hal yang biasa dikalangan teman.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaPara orang tua sepakat untuk menarik anak-anak dari Wensen School imbas kasus penganiayaan balita di daycare Depok itu.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya kasus ini berawal dari postingan Instagram dengan akun @linggra.k.
Baca SelengkapnyaBocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.
Baca Selengkapnya