Bayi hydrocephalus lemas di incubator, butuh uluran tangan dermawan
Merdeka.com - Anak kedua dari pasutri muda, Putu Andika (27) dan Ni Kadek Suryati (26), hanya terbaring lemas di incubator, RSUD Kota Negara, Kabupaten Jembrana di Bali. Bayi yang terlahir 27 Februari 2015, lalu sudah mengalami kelainan sejak masih dalam kandungan. Bahkan soal kondisi anaknya ini, sudah diketahui oleh dokter kandungan saat masih dalam kandungan usia 6 bulan.
"Saat lahir ukuran kepala bayi tersebut berdiameter 50 cm dan berat awal lahir 4,2 kg dengan panjang tubuh 50 cm. Tapi sekarang beratnya sudah 4,8 kg," terang salah seorang bidan jaga, di RSU Negara, Senin (2/3).
Ayah dari bayi berjenis kelamin laki-laki, ini mengaku pasrah melihat kondisi anaknya tersebut. "Saya harus bagaimana lagi pak. Saya pasrah saja dan saya percayakan sepenuhnya pada tim medis. Saya hanya tekankan kalau soal biaya angkat tangan," ungkap Ardika, yang bekerja kesehariannya hanya sebagai sales sebuah produk lokal.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa nama bayi Tengku Dewi Putri? Melalui postingan ini, Andrew menuliskan caption yang berbunyi, 'Hey Baby Luv. Zeya Savannah Luv.''
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Mengapa janin di Wonogiri membatu? Karena 10 tahun tidak dikeluarkan, bayi kemudian membatu dan menyerupai bentuk tubuhnya sehingga ditafsirkan seperti arca.
-
Apa kondisi bayi TPPO di Tambora? 'Alhamdulillah kondisi sehat. Bayi-bayi sudah diserahkan ke Dinas Sosial di Cipayung, biar penanganan lebih baik.'
-
Siapa yang membantu merawat bayi di masyarakat Sunda? indung beurang adalah ibu yang membantu merawat bayi seperti sanak saudara
Pun dirinya berharap lewat bantuan BPJS anaknya bisa mendapat penganan gratis. "Syukur-syukur pengobatan anak saya ditanggung pemerintah, tapi kalau biaya sendiri kami pasti bingung mencari uang," imbuhnya.
Kondisi bayi dari pasutri Putu Ardika dan Kadek Suryati ini sempat mengundang simpati Bupati Jembrana I Putu Artha. Bersama sejumlah SKPD di lingkungan Pemkab Jembrana, Bupati Artha Senin siang berkesempatan menengok bayi malang ini dan berharap bayi perempuan tersebut mendapatkan perawatan secara maksimal.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial. Sang ibu yang sudah waktunya melahirkan malah ditolak ditangani oleh bidan desa
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaIbu berinisial A diduga mengalami Baby Blues Syndrome.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Tempeh, Polda Jawa Timur Aipda Hendra Soegihartono kini tengah mendapat sorotan lantaran aksinya saat mengevakuasi jasad bayi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi berjenis kelamin laki-laki lahir di posko pengungsian erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki, Selasa (12/11) malam.
Baca SelengkapnyaArni mengungkapkan anaknya dua kali terlindas Pajero Sport terjadi pada 18 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya