Bayi kelainan kelenjar keringat di Gianyar ini butuh bantuan
Merdeka.com - Gusti Ayu Suciati (25), warga Banjar Kawan, Tusan, Klungkung yang kini tinggal di Desa Sarongga Kabupaten Gianyar di Bali hanya bisa pasrah dan menitikkan air mata melihat derita bayinya yang baru berumur 4 bulan.
Buah hatinya yang berjenis kelamin laki-laki itu diberi nama Gusti Nugrah Juliana. Putra pertamanya ini lahir dengan kelainan genetik kulit tanpa kelenjar pori.
Dikatakan Ayu, setiap hari putranya alami suhu tubuh sangat tinggi berkisar antara 37 hingga 39 derajat celcius.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Apa yang terjadi pada Nyai Ageng Pinatih saat masih bayi? Saat masih bayi, Sunan Giri ditemukan awak kapal tersangkut salah satu kapal milik Nyai Ageng Pinatih yang tengah berlayar ke Pulau Bali.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Siapa yang terdampak saat bayi menangis? Selain itu, membiarkan bayi menangis terus-menerus juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara bayi dan orang tua.
"Sejak lahir suhu badan sangat tinggi. Kata dokter anak saya menderita kelainan kelenjar keringat dan tak memiliki pori-pori kulit," ungkap Gusti Ayu, Rabu (15/11) di Gianyar, Bali.
Karena tidak memiliki biaya untuk lakukan pengobatan rutin di rumah sakit, Ia terpaksa membawa anaknya untuk ikuti terapi pengobatan alternatif di sebuah yayasan di wilayah Gianyar.
"Ada yayasan yang akan membantu untuk menjalani terapi. Mudahan-mudahan pori-pori kulitnya bisa berfungsi kembali," harapnya.
Dikatakanya, selama ini hidupnya hanya tergantung pada pekerjaan suaminya, Gusti Ngurah Nurjaya (42) sebagai buruh bangunan. Atas kondisi anaknya ini, Ayu mengaku sudah pasrah. Terlebih suaminya hanya tukang bangunan. Sementara dirinya tidak bisa bekerja lantaran harus mengurus balita Juliana.
"Saya tak menyangkan jika Ngurah lahir dengan kondisi seperti ini. Padahal hasil pemeriksaan rutin saat kehamilan normal saja," ucapnya.
Namun saat melahirkan secara caesar di RS Sanglah, dirinya terkejut saat melihat kondisi bayinya yang aneh.
"Saat lahir kulitnya keriput, kepalanya juga tampak lebih besar. Malah berat badannya sama dengan bayi lainnya yakni hampir mencapai 4 kg," kenangnya.
Selama ini, kata dia, anaknya itu sangat kuat minum ASI dan susu formula, namun tubuhnya tetap tampak tulang dibalut kulit saja.
Diakui ada susu khusus yang sangat disukai, namun harganya mahal mencapai Rp 400 ribu per kotaknya. Karena tak kuat menaggung biaya susu itu, pihaknya pun kembali memberikan susu formula biasa.
Dia berharap, mudah-mudahan di yayasan yang akan memberikan terapi nanti kondisi Gusti Juliana bisa kembali normal. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaLantaran sang bayi kembung, suster ini beri kerok bayi. Kondisi sang bayi pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang anak bernama Gibran menjerit kelaparan. Kondisi ekonomi keluarga membuat Gibran tidak bisa menikmati makanan.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaSelain barang bukti, polisi juga telah meminta keterangan dari tiga saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca Selengkapnya