Bayi Kembar Siam Asal Buleleng Bali Tak Bisa Dioperasi Pemisahan, Ini Penjelasannya
Merdeka.com - Bayi kembar Siam asal Kabupaten Buleleng, Bali, diberikan izin untuk pulang atau dirawat jalan setelah dirawat selama tiga bulan. Tim dokter RSUP Sanglah menyatakan bayi kembar Siam itu ternyata tidak bisa dilakukan pemisahan.
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr. dr. I Ketut Sudartana mengatakan telah melakukan diskusi pada Rabu (9/10) lalu dengan tim Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soetomo Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya, bayi kembar siam itu tidak bisa dipisahkan.
"Kemarin kita melakukan diskusi dengan mendatangkan tim bayi kembar Siam dari Soetomo Surabaya. Kemudian, langsung melakukan pemeriksaan pada pasien," kata Sudartana saat ditemui di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (23/10).
-
Siapa anak kembar Kadek Devi? Ini mereka, Magha (kiri) dan Degha. Dua anak lucu ini adalah putra kembar dari Kadek Devi dan Dewa Yoga, pasangan mantan ratu FTV.
-
Siapa anak kembar Komeng? Kedua anak kembar Komeng baru saja diwisuda. Lulusan Sekolah Internasional Kebahagiaan kini tengah dirasakan komedian Komeng. Pasalnya anak kembarnya, Ganteng Maritza Aldi dan Bagus Athallah telah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA).
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang diderita anak kedua Dede Sunandar? Kami memiliki tiga anak, anak kedua mengidap sindrom down.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Bagaimana orang tua pelaku dan korban menyelesaikan kasus penganiayaan anak SD? “Pihak keluarga pelaku sanggup mengganti rugi biaya pengobatan kepada korban,“ terang Kasat Reskrim Polres Jombang, Selasa (27/6/2023)
"Dari hasil pemeriksaan tersebut, ternyata jantung kedua bayi itu, baik bayi satu maupun dua itu saling berhubungan. Jadi, ada lobang yang menghubungkan bayi satu dan bayi dua. Sehingga, disimpulkan bahwa itu tidak mungkin bisa dipisahkan lagi. Itu permanen, karena lubangnya cukup besar," sambung Sudartana.
Kemudian, dari saran tim dokter RSUD Soetomo bayi kembar siam agar dirawat dan tidak dilakukan operasi pemisahan karena jantungnya saling berhubungan. Selanjutnya, bayi kembar itu disarankan untuk dirawat jalan.
"Jika kondisinya bagus dan optimal, minum bisa dan makan bisa dan kesehatannya mencukupi diizinkan untuk pulang dengan pertimbangan kalau terlalu lama dirawat rumah sakit kemungkinan akan terinfeksi oleh bayi-bayi lainnya," ujarnya.
"Kemudian juga Bapak-Ibunya sudah tiga bulan meninggalkan tempat tinggalnya dan tentunya akan mengganggu aktivitas mereka atau kerjanya mereka," imbuh Sudartana.
Sudartana juga menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan pendekatan kepada orang tua korban Kadek Redita (24) dan Putu Ayu Sumadi (18) serta juga memberikan penjelasan terkait kondisinya kedua anaknya.
Kini bayi kembar siam itu, ada di wilayah Denpasar di rumah keluarga orang tuanya karena dengan pertimbangan jika ada hal yang penting bisa cepat dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar.
"Keluarga telah setuju untuk dilakukan rawat jalan atau dipulangkan dan pasien masih ada di Denpasar dengan pertimbangan kalau ada apa-apa lebih cepat bisa ke rumah sakit atau tim kami yang datang ke rumahnya bayi di mana bayi tersebut diinapkan. Itu yang sudah kami lakukan," jelasnya.
Kemudian untuk saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan tentang bayi kembar siam itu. Namun, akan terus dikontrol kondisi bayi itu. "Sampai sekarang belum ada laporan kondisinya tapi mudah-mudahan tetap baik kondisinya," ungkapnya.
Sudartana juga menjelaskan, sebelum dipulangkan kondisi jantung bayi siam itu masih baik dan memang selama dirawat sudah tidak perlu bantuan oksigen dan lainnya. Kemudian, untuk berat badan bayi kembar siam yang diberi nama Komang Dita Ariyani dan Kadek Lianasari terus bertambah.
"Kondisi berat badannya bertambah, pada saat datang 33 (kilo gram) dan sekarang 62 (kilo gram). Selama kita rawat memang semakin membaik kondisinya sudah bisa minum susu dan lainnya. Tentu kita melakukan pemeriksaan rutin dan pasti kita kontrol," ujar Sudartana.
Seperti yang diberitakan, bayi kembar dempet tersebut merupakan anak pertama dari Kadek Redita dan Putu Ayu Sumadi. Bayi tersebut lahir melalui operasi cesar di RS Santi Graha, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, dengan kondisi sehat. Bayi lahir dengan berat 4,2 kg dan panjangnya 49 cm, Rabu (3/7) lalu, sekitar pukul 16.00 WITA.
Kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah pada Kamis (4/7) sekitar pukul 17.00 WITA, untuk mendapatkan penanganan lebih intensif dan selama perawatan ditempatkan di ICU ruang Cempaka, RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, keluarga korban dua balita ini berada di Solo dan satu lagi di Papua.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaSudah setahun kasus ini berjalanan, namun pihak rumah sakit tak kunjung memberikan pertanggungjawaban.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaDiduga penganiayaan yang dialami kedua korban sudah berulang. Hal itu terlihat dari kondisi luka yang cukup serius pada kedua korban.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPerkosaan terjadi sejak gadis kembar itu berusia 9 tahun. Perbuatan bejat itu sudah tak terhitung berapa kali karena hampir setiap pekan terjadi.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaWarga Kediri digemparkan penemuan mayat dua bocah di dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca Selengkapnya