Bayi kurang gizi di Bali, terlahir cacat tubuh dan hampir buta
Merdeka.com - Nasib malang diderita Ni Kadek Sri Astiti, balita berumur 9 bulan, di dusun Batumadeg, Kecamatan Abang Karangasem Bali. Hidup dari keluarga miskin, membuat dirinya tidak sulit mendapat gizi baik dari kedua orang tuanya.
Anak kedua dari pasangan suami istri, Wayan Suparta (31) dan NI Wayan Sariasih (21), itu hampir mengalami kebutaan permanen. Kedua matanya hampir ditutupi selaput putih. Tidak hanya itu, bayi malang ini juga mengalami kelainan pada tubuhnya mengakibatkan perkembangan tangan dan kakinya tidak normal. Akibatnya, dia belum bisa berjalan pada usianya kini.
Keluarga ini tinggal di gubuk bambu berukuran berukuran 4 x 4. Kondisinya hampir terlihat laiknya kandang ternak.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
-
Bagaimana kondisi rumah? Meskipun demikian, menariknya beberapa perabotan masih tersusun rapi.
-
Apa kondisi rumah keluarga Muhanah? Agar tetap berdiri, rumah ini bahkan sampai harus disangga tiang kayu karena hampir roboh.
-
Bagaimana kondisi rumah di permukiman terbengkalai? Rata-rata, rumah di permukiman padat tersebut masih berbentuk utuh, dan tak jauh dari pinggir jalan.Semakin dalam masuk ke dalam gang, beberapa rumah yang awalnya masih layak ditinggali, perlahan-lahan berganti menjadi rumah yang tampak rusak karena tidak terurus lama.
-
Siapa yang tinggal di gubuk reyot itu? Seperti inilah gubuk yang ditempati Samudi, seorang kakek berusia 66 tahun warga Kampung Cipalid, Desa Banjarsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
Diakui Sariasih, sejak lahir bayi malang ini nyaris tidak mendapatkan asupan gizi cukup. "Jangankan beli susu, untuk periksakan kandungan saat itu tidak bisa. Makan sehari hari hanya gaplek yang diambil dari sisa ubi di ladang orang yang rusak," ungkap Sariasih sambil mengusap tangis.
Semasa hamil, Sariasih mengaku sama sekali tidak pernah mengalami hal aneh termasuk firasat buruk. Hingga jelang lahiran saat kehamilan usia sembilan bulan, dia baru memeriksakan kandungannya ke RSUD Karangasem.
"Di sanalah saya langsung kaget, ketika dokter mengatakan kalau bayi dalam kandungan saya ada kelainan," sebutnya.
Waktu kelahiran akhirnya tiba. Suriasih akhirnya percaya apa dikatakan dokter ketika memeriksa kandungannya. “Waktu anak saya baru lahir, saya melihat sudah terjadi kelainan. Mata anak saya putih, sementara tangan dan kakinya juga tidak normal,” sambung Wayan Suparta.
Dokter juga saat itu mengatakan jika anaknya mengalami kelainan bawaan. Kata Suparta, saat itu dokter hanya bilang kalau mata anaknya ini harus dicangkok.
"Saya bingung cari duit di mana. Selama ini saya hanya jual jasa tenaga tangkap babi ke peternak. Makan saja susah," ungkapnya.
Selama ini mereka hanya bisa merawat sang bayi dengan makanan seadanya, yakni gaplek. Makanan itu merupakan campuran ubi dan beras terus ditanak. Jangankan untuk makan lauk enak, gaplek saja bagi mereka cukup.
Menurut keduanya, bayinya masih bisa melihat. Buktinya ketika diberikan sesuatu anaknya itu masih merespon dengan berusaha mengambil dan memegang barang atau benda yang diberikan. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heboh seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan di Sumatera Barat (Sumbar) memiliki janin di perutnya.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaBukan mistis, kelahiran anak babi mirip manusia di Manggarai Barat NTT viral di media sosial, ini faktanya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret kondisi balita di Gaza Palestina yang kelaparan akibat kekejaman Israel.
Baca SelengkapnyaIsrael melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sang istri mengasuh anaknya sambil bersabar menunggu suami pulang berburu ke hutan untuk makan sore ini.
Baca SelengkapnyaKhadijah baru saja melahirkan ketika gempa mengguncang Maroko pada Jumat.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penyebab anak babi ini punya kelainan bentuknya.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaPuluhan anak di Tanzania mengalami masalah kesehatan, mereka terlahir sebagai anak albino dan dianggap membawa kutukan.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya