Bayi lahir tanpa dinding perut, orangtua tak ada uang untuk operasi
Merdeka.com - Bayi laki-laki berinisial R terlahir tanpa dinding perut. Bayi malang tersebut merupakan anak dari pasangan Rizen (20) dan Juniarti (20).
Adanya kelainan itu mengharuskan bayi R menjalani operasi, namun kedua orangtuanya tak memiliki biaya karena hanya bekerja sebagai buruh tani.
"Menurut dokter biayanya di atas Rp 30 juta, kami sama sekali tidak punya uang," kata Aurego, saudara Juniarti di Bengkulu, Selasa (4/8).
-
Siapa yang membuat boneka bayi seharga Rp97,5 juta? Seorang perempuan berusia 50 tahun, menggemparkan jagad media sosial karena menjual boneka bayi seharga Rp97,5 juta. Melansir South China Morning Post (SCMP), perempuan bernama Andrea Lee itu merupakan seniman yang sudah memiliki bakat melukis sejak kecil.
-
Apa biaya BPJS terbaru untuk kelas III? Berdasarkan informasi resmi dari BPJS Kesehatan, biaya BPJS untuk kelas III adalah Rp 35.000 per orang per bulan, dengan dukungan pemerintah sebesar Rp 7.000.
-
Kenapa biaya pengobatan Hamdan tinggi? 'Menurutnya, dosis detox dapat bervariasi, bisa mencapai lima juta atau lebih dalam sebulan.' Hamdan memerlukan obat tambahan untuk syarafnya yang tidak ditanggung oleh BPJS.
-
Apa penyebab bayi lahir dengan berat badan lebih dari 4 kg? Salah satu risiko dan tanda diabetes yang tidak diketahui, terutama pada ibu hamil, adalah ketika melahirkan anak dengan berat lebih dari 4 kilogram. Jika anak lahir lebih dari 4 kilogram, bisa jadi ibu selama masa kehamilan mengalami diabetes.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
Bayi R lahir atas bantuan bidan desa pada Minggu (2/8). Kondisi saat dilahirkan tidak normal, sebab tidak memiliki dinding perut. Mengetahui anak keduanya itu tidak seperti bayi normal pada umumnya, Rizen langsung membawa bayi tersebut ke RSUD M Yunus.
"Anak pertama mereka perempuan lahir normal, tapi anak kedua ini, laki-laki ada kelainan jadi dibawa ke rumah sakit," katanya, seperti dilansir Antara.
Aurego mengatakan para dokter sudah menyarankan rujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Namun, biaya rujukan dan operasi yang cukup besar membuat pihak keluarga kewalahan.
"Tapi keluarga tidak punya uang, andaikan ada tanah warisan sudah kami jual, tapi tidak ada harta yang biasa dijual," ucapnya.
Untuk mengatasi kondisi ini kata dia, pihak keluarga sudah mengontak Wakil Wali Kota Bengkulu terkait penggunaan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebab pasangan suami istri Rizen dan Junarti belum terdaftar sebagai peserta BPJS.
Namun, birokrasi yang cukup panjang untuk mengurus kepindahan pasangan suami istri tersebut dari Kabupaten Bengkulu Utara ke Kota Bengkulu dikhawatirkan membuat tindakan terhadap bayi R terlambat.
"Kami mengharapkan ada uluran tangan dari pihak mana pun untuk menolong keponakan kami ini agar bisa dibawa ke Palembang untuk pengobatan," ucapnya.
Sementara dokter anak RSUD M Yunus Bengkulu, Fajariah mengatakan bayi R terlahir multifaktorial atau memiliki banyak kelainan pada tubuhnya.
"Ada kelainan di bagian pencernaan serta tali pusar. Anus belum bisa dipastikan ada atau tidak, dan pada alat kelamin tidak tertutup kulit," katanya.
Menurut dia pada bayi dengan kasus ampalopel atau tidak memiliki dinding perut, kemungkinan besar memiliki kelainan pada organ tubuh lainnya. Untuk menangani bayi multifaktorial tersebut, tim dokter terlebih dahulu menstabilkan kondisi bayi, khususnya detak jantung.
Dia mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi bayi R cukup stabil. Dan pihaknya sudah membentuk tim untuk penanganan bayi tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini bayi kembar itu sudah tumbuh dewasa, dan menjadi orang sukses di bidangnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaKisah haru pengamen yang bekerja untuk beli kantung BAB untuk bayinya yang baru saja lahir tanpa anus.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaSeorang pria Jepang yang lahir dari keluarga kaya terpaksa harus hidup miskin sejak dia lahir ke dunia
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaPutuskan Lahiran di Jepang, Wanita WNI Ini Kaget Dapat Bantuan Rp 50 Juta Lebih
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca Selengkapnya