Bayi Meninggal di Rumah Sakit Samarinda, Polisi Bakal Bongkar Makam untuk Autopsi
Merdeka.com - Bayi Otniel, yang meninggal kurang dari 12 jam setelah dinyatakan sehat medis RSUD AW Syachranie Samarinda, bakal diautopsi. Rencana autopsi disetujui orangtua bayi untuk memastikan penyebab kematian bayi laki-laki itu.
"Iya benar, kita akan lakukan autopsi hari Senin (13/5)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (10/5) malam.
Kasus kematian bayi Otniel itu bergulir sejak dilaporkan ke kepolisian pada 26 April 2019 oleh juru bicara keluarga bayi Otniel, Yohanes Traksin. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Samarinda, mengeluarkan Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) bernomor STTLP/256/IV/2019.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
Dugaan dalam laporan itu, adalah kelalaian yang dilakukan rumah sakit. Baik pelapor dan terlapor RSUD AW Syachranie, telah dimintai keterangan penyidik Reskrim. "Tujuan autopsi, ya untuk mencari tahu, memastikan sebab kematian bayi itu ya. Nanti autopsi dilakukan di rumah sakit," ujar Sudarsono.
Dikonfirmasi merdeka.com, Yohanes membenarkan rencana autopsi bayi Otniel. "Benar, akan diautopsi. Kita percayakan pada dokter forensik, melakukan autopsi dengan baik," kata Yohanes.
Diketahui, Otniel Kewo, bayi laki-laki yang lahir Minggu (21/4) malam dan dinyatakan sehat oleh medis, meninggal dengan memperihatinkan, kurang dari 10 jam kemudian. Badan sang bayi berselimut darah, diduga dari tali pusarnya.
Manajemen RSUD AW Syachranie Samarinda merespons. Melalui Humas dr Arysia Andhina, keluhan itu, menurutnya sedang diverifikasi oleh tim internal rumah sakit. Bayi laki-laki dengan berat 2,4 kilogram itu, memang tercatat lahir dari pasangan orangtua Rizki Kewo dan Trivena Sengkey, Minggu (21/4) malam pukul 20.28 WITA, dengan kelahiran cesar. Hingga Senin (22/4) meninggal sekira pukul 06.15 WITA di ruang perawatan bayi. (*)
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang pria berinisial MR (27) menduga bayinya tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaTengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaPolisi mulai mengusut dugaan malapraktik yang dilakukan RS Kartika Husada Bekasi terhadap pasien anak A.
Baca SelengkapnyaMayat bayi di kap mobil itu terbungkus kain berwarna hitam
Baca SelengkapnyaPemeriksaan saksi bagian dari rangkaian penyelidikan guna menemukan unsur pidana dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaAutopsi jenazah dilakukan RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya