Bayi PDP yang Meninggal di RS Bahteramas Kendari Negatif Covid-19
Merdeka.com - Bayi berumur 11 bulan yang sempat berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari pada Jumat (10/4/2020) malam sekitar pukul 20.30 Wita, dinyatakan negatif COVID-19.
Bayi tersebut dinyatakan negatif setelah keluarnya hasil tes swab (usapan tenggorok) pada Rabu (15/4/2020).
"Satu kasus PDP bayi 11 bulan yang meninggal pada hari Jumat lalu, hasil pemeriksaan swab tenggorok adalah negatif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal melalui keterangan resminya yang diterima di Kendari, Rabu (15/4) malam.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
Sebelumnya telah diberitakan, seorang bayi berstatus pasien dalam pengawasan meninggal dunia di RSUD Bahteramas Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal mengatakan bayi tersebut berusia 11 bulan dan meninggal dunia Jumat (10/4) malam sekitar pulul 20.30 Wita.
Dokter yang akrab disapa dr Wayong ini menjelaskan, bayi yang meninggal tersebut tidak terkait atau tidak pernah berkontak erat dengan pasien positif COVID-19 manapun yang ada di Sultra.
"Sang bayi tidak terkait dengan salah satu pasien positif manapun. Tapi dalam status PDP dan sudah diambil tes swab," jelasnya.
Jenazah bayi yang tercatat berdomisili di Kota Kendari ini telah dimakamkan di salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Kota Kendari dengan standar penanganan COVID-19.
"Sudah dimakamkan di TPU sesuai standar COVID-19," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaHal ini dipastikan setelah dilakukan tes DNA yang dilaksanakan oleh Pusat Dokter Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit (RS) Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rumah sakit telah melakukan mediasi namun gagal.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut diantar berobat ke IGD RS Sumber Waras oleh orang tuanya. BPJS yang dipakai untuk menangani anaknya ternyata ditolak.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Baca Selengkapnya