Bayi penghuni panti di Pekanbaru tewas diduga alami kekerasan
Merdeka.com - Zikli, bayi berusia 18 bulan, ditemukan tewas. Korban merupakan penghuni panti asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru dan diduga meninggal dunia secara tak wajar.
Dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau menemukan ada luka lecet dan memar pada tubuhnya. Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Arianto mengatakan, adanya hasil otopsi kuat dugaan balita tersebut meninggal dunia akibat dibunuh dengan benda tumpul.
"Ada kekerasan akibat benda tumpul pada tubuh korban. Untuk itu kita akan menyelidiki siapa pelakunya," ujar Bimo, Senin (30/1).
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
Kasubbid Dokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan, luka lecet ditemukan dokter pada bagian pelipis, perut, pipi dan punggung serta tangan sebelah kiri. "Luka-luka lecet dan memar pada tubuh korban itu diduga akibat kekerasan benda tumpul," ujar Kompol Supriyanto.
Namun, Supriyanto belum bisa memastikan benda tumpul seperti apa digunakan pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap korban sebelum meninggal dunia. "Benda tumpul tersebut bisa berbentuk benda atau bukan benda. Seperti tangan, bukan dianggap benda tumpul. Bisa menggunakan alat atau tidak menggunakan alat dalam hal ini anggota tubuh manusia," pungkasnya.
Tim Forensik Biddokes Polda Riau membongkar makam balita pada Minggu (29/1) kemarin. Itu karena korban diduga meninggal tak wajar di sebuah panti asuhan di Pekanbaru.
Dari hasil otopsi, dokter menemukan tanda kekerasan akibat benda tumpul di tubuh korban, di antaranya luka lecet dan lebam pada sejumlah bagian di tubuh korban. Diduga, korban mengalami penganiayaan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Atas temuan ini, penyidik Satreskrim Polresta Pekanbaru mengamankan dua pengurus panti asuhan Tunas Bangsa. Sedangkan pemiliknya masih dalam pencarian polisi. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan berinisial ZAN (26) tewas di dalam Lapas Bulakkapal Bekasi.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca Selengkapnya