Bayi perempuan berkepala dua lahir lewat operasi cesar di Gresik
Merdeka.com - Seorang bayi perempuan lahir dengan tidak normal dengan mempunyai dua kepala, usai dilakukan operasi pembedahan (cesar) di Rumah Sakit Ibnu Sina Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RS Ibnu Sina Gresik, Maftukhan mengatakan, diagnosa awal kondisi bayi adalah kembar, namun setelah dilakukan operasi cesar oleh empat dokter spesialis, bayi diketahui mempunyai dua kepala.
"Kondisi bayi saat pertama lahir adalah sesak, dengan berat badan 4.200 gram dan panjang 43 cm, serta mempunyai kepala dua, jumlah tangan dua dan kaki dua, berjenis kelamin perempuan," ungkap Maftukhan seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/8).
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang merawat bayi-bayi di yayasan? Dengan dibantu lima orang pengasuh, mereka sabar merawat bayi tersebut, layaknya anak atau keluarga sendiri.Salah satu pengasuh, Essy Trisia Ngongo sudah lima bulan merawat bayi tersebut dan secara bergiliran merawat bayi-bayi itu Perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu memang suka dengan anak-anak.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang membantu merawat bayi di masyarakat Sunda? indung beurang adalah ibu yang membantu merawat bayi seperti sanak saudara
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Apa harapan untuk bayi baru lahir? Selamat atas kebahagiaan yang kamu dapatkan. Semoga masa depanmu dipenuhi dengan kebahagiaan, cinta, dan tawa dari bayimu yang merupakan hadiah terindah dari Allah SWT.
Dia mengatakan pada saat operasi, dokter ahli yang diturunkan sempat mendapatkan kesulitan, namun karena tim bekerja sama secara solid, sehingga bayi tersebut dapat dioperasi dengan selamat dengan memakan waktu sekitar setengah jam.
"Kita sudah koordinasi dengan tim ahli bayi kembar yang ada di RSUD Dr Soetomo Surabaya, namun belum mendapatkan jawaban. Sehingga, saat ini kita tetap kondisikan bayi di RS Ibnu Sina agar tetap terjaga secara sehat," ujarnya.
Sementara ayah bayi, Wahyudi (32) mengaku tidak mengetahui jika bayinya itu terlahir dengan dua kepala, bahkan sebelumnya juga tidak mengira karena tidak pernah melakukan pemeriksaan saat bayi berada di kandungan.
Wahyudi mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada pihak rumah sakit, dan berharap adanya bantuan perawatan dari pemerintah daerah setempat, sebab dia hanya berprofesi sebagai pedagang kali lima di kawasan Gresik Kota Baru (GKB).
"Sepenuhnya, kami serahkan perawatan bayi kedua kami kepada pihak rumah sakit, dan kami berharap ada bantuan untuk kesembuhan putri kedua kami," ucap Wahyudi pasangan dari Sri Wahyuni (33). (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut dibuang orangtuanya dalam kardus di rumah kosong.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Bupati anak eks Kapolri jenguk Ibu yang melahirkan 5 anak kembar.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki pembuangan bayi di Halte Bus SMPN 2 Minasatene, Jalan Poros Makassar-Pangkep, Sulawesi Selatan. Penemuan bayi itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial. Sang ibu yang sudah waktunya melahirkan malah ditolak ditangani oleh bidan desa
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca Selengkapnya