Bayi prematur berusia 55 hari yang sesak nafas diduga terpapar kabut asap meninggal
Merdeka.com - Fikri, bayi usia 55 hari, yang tinggal di Kubu Raya, Kalimantan Barat, sore tadi meninggal dunia dalam perawatan medis RS Soedarso, Pontianak. Bayi yang mengalami sesak nafas itu, dipulangkan kembali ke rumahnya untuk dimakamkan.
"Benar meninggal sekira jam 3 sore tadi," kata salah seorang koordinator relawan di Pontianak, Asrul Putra Nanda, dikonfirmasi merdeka.com, Senin (3/9) malam.
Bayi dari pasangan Randa (40) seorang buruh bangunan, dan Agustina (38), yang awalnya masuk perawatan medis RS Anugeran Bunda Khatulistiwa sejak Jumat (24/8) lalu, hingga akhirnya dirujuk ke RS Soedarso.
-
Apakah bayi prematur bisa naik berat badan? Bayi prematur bisa gemuk dan mencapai berat badan yang ideal seperti bayi lahir cukup bulan, tetapi prosesnya membutuhkan perhatian khusus dan waktu lebih lama.
-
Siapa yang membantu bayi prematur gemuk? Pemantauan ketat dari tenaga medis, seperti dokter anak dan ahli gizi, yang akan membantu memastikan bahwa bayi prematur mendapatkan asupan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana polusi udara bisa sebabkan kelahiran prematur? Polusi udara dapat menyebabkan peradangan dalam rahim yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kelahiran prematur, asma, atau autisme pada bayi.
-
Apa dampak polusi udara bagi berat badan bayi? Polusi udara dapat mengganggu kerja plasenta yang menyediakan oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal.
-
Apa penyebab bayi lahir dengan berat badan lebih dari 4 kg? Salah satu risiko dan tanda diabetes yang tidak diketahui, terutama pada ibu hamil, adalah ketika melahirkan anak dengan berat lebih dari 4 kilogram. Jika anak lahir lebih dari 4 kilogram, bisa jadi ibu selama masa kehamilan mengalami diabetes.
"Dirawat sejak lama, tidak ada perubahan. Kita efisiensikan biaya, semua upaya sudah maksimal, dan juga alat di kedua rumah sakit, dan tidak ada perubahan. Dokter juga sudah maksimal," ujar Asrul.
"Mungkin sudah takdir, ibunya juga sudah mengikhlaskan. Memang dengan (lahir) prematur 1,9 kilogram. Kita, semua, sudah usaha maksimal," tambah Asrul.
Ditanya soal dampak kabut asap yang memperparah pernafasan bayi Fikri, menurut Asrul, belum bisa dipastikan. "Soal asap perlu investigasi lebih jauh. Karena kita dapatkan data itu, lahirnya prematur. Dari lahir, sampai sekarang masih di angka segitu (1,9 kg)" terang Asrul.
Bayi Fikri dibawa menggunakan ambulan Rumah Zakat, ke rumah duka di Kubu Raya. "Jam 15.50 WIB tadi kita bawa ke rumah duka bersama dengan orangtua dan keluarga. Kepada semua donatur, medis, rumah sakit, kami ucapkan terimakasih. Semoga jadi amal kebaikan," demikian Asrul.
Diketahui, Fikri, bayi laki-laki usia 45 hari pada 24 Agustus 2018 lalu, tinggal di Jalan H Saleh III, Parit Baru, Kubu Raya, Kalimantan Barat, terpaksa dievakuasi diduga terpapar kabut asap akibat Karhutla. Fikri didiagnosa gangguan pernafasan, dan pneumonia, saat dirawat awal di RS Anugerah Bunda Khatulistiwa, Pontianak.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tengah viral, bayi prematur ini meninggal usai dibuat konten 'baby born' oleh klinik.
Baca SelengkapnyaBayi yang lahir prematur, yaitu di bawah 28 minggu, sering mengalami berbagai masalah, terutama terkait dengan gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaPasien tidak dibersihkan dan penanganan terhadap bayi prematur itu juga tidak maksimal.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaBayi ini diselamatkan tim dokter di RS Al-Shifa, Gaza, setelah ibunya sekarat dihantam bom Israel.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaDengan perawatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang untuk mencapai berat badan ideal.
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca Selengkapnya