Bayi Tewas dengan Luka Lebam Tinggal Bersama Ayah Tirinya
Merdeka.com - Balita malang, Kuina Latisa Ramadhani (1,5) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar pada Jumat (18/1) di kios kontrakan orangtuanya di kawasan Kampung Gebang, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periok, Kota Tangerang. Kuina ditemukan oleh pemilik kontrakan, Umi Kalsum (60).
Diketahui,Umi sempat membawa Kuina ke RS Bunda Sejati, tak jauh dari rumah kontrakan korban. Namun nyawa Kuina tidak bisa diselamatkan. Pihak rumah sakit, kata Umi, curiga kematian balita itu tidak wajar karena ditemukan sejumlah luka lebam di wajah dan tubuhnya.
Menurut Umi kejadian itu mulai diketahui saat anaknya Ratno (31) mendatangi kios sekaligus tempat tinggal orang tua korban pada Jumat (18/1). Ratno datang untuk menagih uang listrik kios yang sudah disewa orang tua korban selama enam bulan.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Di mana mumi bocah disimpan? Menurut beberapa ilmuwan, sosok mayat mengedipkan mata ini disebabkan oleh kelembaban alamiah pada ruangan di mana mumi disimpan.
"Saat di dalam, anak saya melihat balita itu tergeletak di atas kasur. Sedangkan orangtuanya berserta keluarga hanya melihat balita itu saja. Anak saya curiga terus melapor ke saya," kata Umi ditemui dirumahnya, Sabtu (19/1).
Setelah mendapat kabar dari anaknya,Umi langsung mendatangi kios yang disewa orangtua Kuina. Dia memeriksa Kuina yang sudah tergeletak lalu menggendongnya. Kata Umi, ketika ditanya apa yang terjadi, kedua orangtua korban hanya terdiam.
"Pas saya gendong dan periksa denyut nadinya tidak ada. Terus saya sarankan agar balita itu dibawa ke rumah sakit Bunda Sejati tak jauh dari sini. Tapi orang tuanya diam saja, lalu dia ngomong untuk minta uang ke rumah sakit, saya jawab bawa saja dulu ke rumah sakit," ujarnya.
Umi mengungkapkan Kuina tinggal bersama Ibunya, Rosita Ayah tirinya Wage. Sepengetahuan Umi, Kuina baru saja dirawat oleh Ibu kandungnya sendiri, setelah sebelumnya di rawat oleh kerabatnya di Cirebon.
Ia mengaku selama ini tidak pernah mendengar atau melihat langsung aksi penganiayaan yang dilakukan penghuni kios kontrakannya. Tambah Umi, orangtua Kuina juga sangat tertutup.
“Almarhumah baru saja dirawat Ibunya, sejak lahir, Kuina dirawat kerabatnya di Cirebon dan anak ini baru diambil dari kerabatnya, belum lama tinggal sama ibunya," ungkapnya.
“Orangtuanya tertutup. Setiap hari ibunya berjualan pempek Palembang, kalau suaminya ojek online," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaSang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaAda banyak kejanggalan yang dirasakan ayah dari sang bayi, MR, maupun sang istri.
Baca SelengkapnyaNamun setelah sang bayi lahir, MR maupun istrinya, tidak diperkenankan melihat bayinya oleh pihak rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaPria berinisial MR menjelaskan kronologi bayinya diduga tertukar dan dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia di RS Kawasan Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaPeristiwa naas ini terjadi saat sang istri meninggalkan rumah untuk menghadiri acara kondangan tetangga.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca Selengkapnya