BBM naik, puluhan nelayan di Cilincing & Marunda berhenti melaut
Merdeka.com - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga BBM bersubsidi membawa dampak besar bagi para nelayan di Cilincing dan Marunda, Jakarta Utara. Akibat kenaikan harga BBM, puluhan nelayan di Cilincing dan Marunda tak bisa melaut.
Ketua Asosiasi Nelayan Cilincing, Sudrajat (60) mengatakan, sebelum adanya kenaikan harga BBM, dalam sehari dirinya bisa membeli satu jeriken BBM dengan harga Rp 130 ribu. Namun, sejak harga BBM naik, dia harus membeli satu jeriken dengan harga sekitar Rp 200 ribu.
"Sedih mah sedih karena melonjaknya Solar sekaligus satu jeriken naiknya Rp 200 ribu lebih itu keisi 35 liter. Padahal sebelumnya Rp 130 ribu satu jerikennya," ujar Sudrajat kepada wartawan di Marunda, Jakarta Utara, Jumat (21/11).
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga BBM naik 60 kali lipat di era Soekarno? Di tahun 1965, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
Selain itu, penghasilan yang diperolehnya pun berkurang semenjak harga BBM naik. Kenaikan harga BBM juga mengakibatkan banyak teman-temannya sesama nelayan harus berhenti melaut karena tak mampu membeli Solar.
"Mau bagaimana lagi, dipaksain aja harus berangkat habis kalau gak berangkat kita mau makan apa. Teman-teman yang lain sudah banyak yang berhenti ada sekitar 20 orang. Dari segi pendapatan menurun penghasilannnya yang semula Rp 100 ribu sekarang cuma Rp 60-Rp50 ribu," keluhnya.
Senada dengan Sudrajat, Kasman (45) nelayan di Cilincing warga Jalan Marunda Pitung RT 03 RW 07 mengaku sudah berusaha melaporkan keluhan kenaikan harga BBM tersebut kepada Kasudin Peternakan, Perikanan dan Kelautan (P2K) dan Dinas terkait. Namun tidak ada tindak lanjut dan upaya pemberian solusi dari pemerintah.
"Awalnya kita ada 17 orang dalam kelompok nelayan, namun semenjak dinaikannya harga BBM tidak ada lagi nelayan yang melaut, soalnya kenaikan BBM bikin susah," tandasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaHasil tangkapan nelayan Dadap mengalami penurunan drastis akibat gencarnya pembangunan di pesisir utara Jakarta.
Baca SelengkapnyaBahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaDia heran, mengapa harga beras naik sangat tinggi, belum lagi ketersediaan beras di toko-toko ritel yang terbatas.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini dipengaruhi oleh pasokan gabah dari petani terbatas akibat panen padi di tingkat petani menurun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaRibuan nelayan tradisional di Lebak Banten tak bisa cari nafkah akibat cuaca buruk. Begini kondisi mereka.
Baca SelengkapnyaWarga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaPara pedagang beras mengungkap harga beras di pasaran mengalami kenaikan rata-rata Rp 2000.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca Selengkapnya