BBPJN Papua Koordinasi dengan Aparat Pantau Nasib Pekerja di Nduga
Merdeka.com - Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XVIII Papua berkoordinasi dengan aparat keamanan pasca dibunuhnya 31 pekerja proyek di Nduga, Papua. Puluhan pekerja proyek pembangunan jembatan di Distrik Yall, Kabupaten Nduga ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), satu orang berhasil melarikan diri namun belum ditemukan.
"Kami juga belum dapat memastikan nasib ASN (aparatur sipil negara) PUPR yang bertugas mengawasi pembangunan jembatan yang dilakukan PT Istaka," kata Kepala BBPJN Wilayah XVIII Papua Oesman Marbun kepada Antara di Jayapura, Selasa (4/12).
Oesman langsung terbang ke Wamena untuk memantau perkembangan situasi di Nduga.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
"Pagi ini saya ke Wamena, untuk memantau langsung perkembangannya," kata Marbun yang mengaku sudah berada di pesawat menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk selanjutnya ke Kabupaten Nduga.
Ia menyebut PT Istaka membangun jembatan di 41 titik di Kabupaten Nduga.
Sementara itu, Kepala Satker Wamena Togap Manik secara pisah mengakui Efrand Hutagaol selaku ASN di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ditugaskan ke Nduga sejak Jumat (30/11) dan belum diketahui nasibnya.
Dilaporkan pada Minggu (2/12) KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) membunuh puluhan karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pengerjaan pembangunan jembatan di Distrik Yall.
Awalnya, dilaporkan 24 pekerja tewas dibunuh KKB dan 10 lainnya berhasil melarikan diri dan diamankan tokoh masyarakat setempat namun belum dapat dipastikan perkembanganterbarunya akibat sulitnya komunikasi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menembak mati empat anggota KKB, petugas juga mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaKKB di Kabupaten Puncak, Papua Tengah menembak dua tukang ojek di Kampung Weni, Distrik Mageabume
Baca SelengkapnyaSatu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaAdapun aksi penyerangan tersebut mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 2 orang selamat.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, satu orang meninggal dunia akibat bentrokan antar warga dengan pekerja pada Selasa (17/12) sore kemarin.
Baca SelengkapnyaLaporan itu diperoleh dari pendulang yang berhasil menyelamatkan diri dengan berlari dan tiba di pos Kolop.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat melakukan penanganan terhadap persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaJenazah lima KST tersebut sempat dibawa ke RSUD Dekai. Namun tidak ada keluarga yang mengambil.
Baca SelengkapnyaKeduanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
Baca SelengkapnyaKeributan tersebut sempat dikabarkan terjadi antar kelompok, Aditya pun meluruskan kejadian tersebut terjadi antar warga dengan para pekerja.
Baca Selengkapnya