Bea Cukai Solo Sita Senjata Laras Panjang Asal Amerika
Merdeka.com - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) B Surakarta berhasil menyita sebuah senjata api laras panjang rakitan yang dikirim melalui kantor pos dari Amerika Serikat. Senjata ilegal berkaliber 7,62 mm seri 308 tersebut, pada Rabu (6/3) kemudian diserahkan ke Polresta Surakarta.
Penyerahan dilakukan oleh sejumlah pejabat dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pebean B Surakarta serta Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kanwil DJBC Jateng dan DIY. Senjata diterima langsung oleh Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo didampingi Wakapolresta, AKBP Andy Rifai.
Kasi Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Surakarta, Aris Baroto mengatakan, senjata rakitan tersebut tiba di Solo sekitar bulan Januari 2019, namun hingga kini tidak diambil oleh pemiliknya. Sedangkan pada paket tersebut tertulis nama dan alamat penerima.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
-
Siapa yang diimbau TNI-Polri untuk menjaga keamanan? Mereka mengimbau agar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan siskamling.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
"Penerimanya atas nama Imam Kuncoro dengan alamat Jalan Adi Sucipto nomor 4. Tetapi setelah kita Selidiki, ternyata selamat penerimanya fiktif," ujar Aris, Rabu (6/3).
Menurut Aris, saat tiba di Solo, isi paket tersebut sudah terpantau melalui sinar x berisi senjata. Namun dalam paket itu bertuliskan keterangan sparepart outdoor game. Dikarenakan ada kaitan dengan Undang-undang Darurat, maka pihaknya menyerahkan senjata tersebut ke kepolisian.
"Kami akan menyelidiki siapa pemesan senjata itu. Belum diketahui apakah pemesan memiliki izin atas impor senjata api itu," kata Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo.
Polresta Surakarta, lanjut Ribut, akan berkoordinasi dengan bea cukai untuk mencari pemesan barang tersebut. Pihaknya akan mengecek apakah pemesan sudah mengantongi izin atau belum.
Wakapolresta, AKBP Andy Rifai menyampaikan, pengirim atau pihak yang mendatangkan senjata harus izin terlebih dahulu lewat Badan Intelijen Keamanan Polri (Baintelkam Polri). Perizinan senjata, imbuhnya, juga harus melalui Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
"Ini jelas illegal, karena tidak ada surat-suratnya. Kalau importir biasanya di bawah naungan Perbakin. Makanya kita cek dulu siapa pembeli barang ini, ada izinnya atau tidak," tandasnya.
Menurut Andy, sebelum digunakan, senjata tersebut masih harus dirakit. Paket itu terdiri dari 3 unit popor atau gagang senjata, 3 magasin, 6 scope dan beberapa kelengkapan lain dengan merek Viper dan Leupold.
"Senjata ini biasa digunakan untuk berburu binatang. Jarak tembaknya mencapai 1 kilometer, tapi efektifnya 500 meter. Hewan buruan mati kalau ditembak pakai senjata ini," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gatot menuturkan jika Barang Milik Negara (BMN) yang dimusnahkan sebanyak 359.598 item.
Baca SelengkapnyaPermintaan tersebut diatur dalam DIM RUU Keimigrasian yang bersifat substansi baru.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap kasus jual beli Senpi ilegal.
Baca SelengkapnyaKasus MG terungkap setelah adanya laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaDari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaSatgas akan segera mengeksekusi data impor ilegal yang sudah dikantongi pemerintah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga polisi ini hasil pengembangan kasus terduga teroris DE yang merupakan pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaDensus mendalami peran daripada R sebagai pemasok senjata terhadap DE.
Baca SelengkapnyaPuluhan kilogram sabu dan ribuan butir ekstasi berhasil diamankan petugas gabungan
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya