Bea dan Cukai Ngurah Rai bakar ribuan alat peraga seksual
Merdeka.com - Pihak Bea dan Cukai Ngurah Rai memusnahkan ribuan jenis barang hasil sitaan seperti alat bantu seks untuk wanita dan boneka vagina, Kamis (8/12).
Kepala Kantor KPPBC TMP Ngurah Rai, Budi Harjanto mengatakan, pemusnahan barang sitaan tersebut dilakukan setelah diterbitkannya surat Persetujuan Pemusnahan Barang Milik Negara (BMN) yang berasal dari aset Eks Kepabeanan dan Cukai pada KPPBC TMP Ngurah Rai bernomor S-59/MK.6/WKN.14/KNL.01/2016.
"Kalau barang itu masih bisa dilelang, maka nanti ada barang yang akan kita lelang. Untuk yang kita musnahkan sekarang masuk kategori barang yang tidak bisa dilelang karena ada pembatasan impornya," kata Budi Harjanto.
-
Apa alasan dibekukannya Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa yang digunakan untuk membunuh wanita di Bali? 'Korban dibunuh diduga dengan cara menjerat leher korban dengan kabel catokan rambut,' kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/5).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Apa yang dibakar massa? Tampak beberapa massa sedang membakar motor. Tak jelas motor siapa yang dibakar, yang jelas motor yang dibakar tak hanya satu.
Dirinya mencontohkan adanya sitaan berupa pakaian bekas. Karena sudah larangan dari izin impor dari instansi terkait maka dimusnahkan.
Budi juga menambahkan bahwa barang yang dimusnahkan bukan merupakan hasil tangkapan, melainkan tidak memenuhi perizinan sehingga barang-barang tersebut diambil oleh negara.
"Seharusnya, sebelum melakukan impor mereka sudah mengurus perizinan, tapi hingga batas waktu yang ditentukan tidak bisa mengurus izin, maka negara akan mengambil alih," katanya.
Dalam pemusnahan ini ada yang dilakukan dengan cara dihancurkan, dipotong dan di bakar. Pemusnahan dilakukan di halaman kantor Bea Dan Cukai Ngurah Rai Bali.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemusnahan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Bea Cukai menjaga transparansi
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Bea Cukai, Askolani, memimpin langsung pemusnahan
Baca SelengkapnyaTotal nilai barang yang dimusnahkan adalah 165 miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaAda juga produk tekstil lainnya berupa pakaian jadi sebanyak 143 buah dan 52 roll kain tenunan
Baca SelengkapnyaGatot menuturkan jika Barang Milik Negara (BMN) yang dimusnahkan sebanyak 359.598 item.
Baca SelengkapnyaPotensi kerugian negara yang berhasil dicegah mencapai Rp11.669.981.174 berkat tindakan preventif ini.
Baca SelengkapnyaPemusnahan digelar di PT Sinergi Jelma Anugrah, Kecamataan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jatim
Baca SelengkapnyaBarang hasil cukai ilegal di Jawa Timur merugikan negara hingga Rp10 triliun.
Baca SelengkapnyaBarang ilegal yang dimusnahkan di antaranya 4,16 juta batang rokok senilai Rp2,82 miliar dan 466,22 liter miras senilai Rp5,32 miliar.
Baca Selengkapnya“(Seluruh barang ilegal dimusnahkan) Dengan total nilai barang yang kami perkirakan mencapai Rp165 miliar,” kata Askolani.
Baca SelengkapnyaPelaku kemudian memalsukan nama barang yang dikirim.
Baca SelengkapnyaBea Cukai semakin gencar memberantas peredaran rokok ilegal di masyarakat. Rokok ilegal merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnya