Bebas 8 Januari, Keluarga akan Jemput Abu Bakar Ba'asyir
Merdeka.com - Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir akan bebas dari hukuman pada 8 Januari mendatang. Meski tak ada penyambutan khusus, namun keluarga berencana menjemput pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo itu ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Gunung Sindur, Bogor.
"Rencana sih kalau enggak besok ya lusa kita berangkat. Kalau teman-teman penasehat hukum rata-tata sudah di Jakarta," kata salah satu putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, saat dihubungi wartawan, Senin (4/1).
Iim, sapaan akrab Abdul Rochim mengaku, mendapatkan kepastian kabar kebebasan ayahnya dari penasehat hukum. Mereka yang menanyakan perihal kebebasan ayahnya ke petugas LP Gunung Sindur. Mereka kemudian mengabarkan hal tersebut ke keluarga di Solo.
-
Kenapa Baim cerita tentang ayahnya? Salah satu alasan Baim akhirnya buka suara dan cerita tentang ayahnya yang menjadi viral di media sosial adalah karena lelah menunggu. Selama dua tahun, Baim merasa ayahnya tidak menunjukkan itikad baik untuk bertanggung jawab membiayai sekolahnya. 'Kenapa baru sekarang aku buka mulut, karena aku selama 2 tahun ini, aku berharap dia balik ke aku, aku berharap ada tanggung jawab dari dia,' kata Baim.
-
Kapan Baim berencana membuka rahasia ayahnya? 'Karena ada sesuatu dan ini nggak bisa aku buka semua karena emang harus step by step, bahkan aku membuka ini saja butuh waktu 2 tahun buat aku keluarin ini. Ya aku bakal tetep keluarin semuanya pasti dalam waktu dekat ini,' jelas Baim.
-
Siapa yang dekat dengan ayah Pratama Arhan? Selain dekat dengan ibu Arhan, Azizah juga memiliki hubungan akrab dengan ayah Arhan.
-
Apa yang ingin dikatakan kepada ayah? 'Ayah, semenjak kepergianmu, rasanya hidup begitu rumit. Aku sangat ingin menceritakannya padamu.'
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
"Pengacara kami sudah menanyakan ke Lapas, ternyata benar," ujarnya.
Dia mengaku sudah melakukan persiapan penjemputan pendiri Ponpes Al Mukmin itu bersama keluarga dan Tim Pengacara Muslim (TPM).
Seperti diketahui, Abu Bakar Ba'asyir masih menjalani sisa hukuman di LP Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ba’asyir divonis 15 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas tuduhan terlibat dalam kegiatan terorisme.
Sebelum dipindahkan ke LP Gunung Sindur karena usia dan kondisi kesehatan, Ba'asyir juga pernah menghuni salah satu lapas di Nusakambangan. Pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, atau 2019 lalu, Ba’asyir sempat akan dibebaskan bersyarat. Namun rencana tersebut dibatalkan setelah Ba'asyir menolak untuk menandatangani ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baasyir akan Tinggal di Rumah
Ba'asyir rencananya akan pulang dan tinggal bersama keluarga di ponpes yang tak jauh dari Kota Solo. Untuk itu, Iim mengimbau masyarakat agar tidak datang atau menyambut kedatangan Ba'asyir ke pondok pesantren.
"Kita menghindari kerumunan, karena ini waktunya kan pandemi. Kita khawatir lah, apalagi kalau nanti pada minta salaman sama beliau," katanya.
Keluarga akan membatasi siapa saja yang akan bertemu dengan Ba'asyir. Hal tersebut dilakukan demi untuk menjaga kesehatan ayahnya yang sudah berusia lanjut dan demi kesehatan semua.
"Jadi sebaiknya, tidak perlu ada kerumunan banyak-banyak. Doakan saja dari rumah, mudah-mudahan beliau bisa sampai rumah dengan selamat dan diberi kesehatan," imbuhnya.
Iim berharap masyarakat dan para pendukung Ba’asyir bisa memaklumi kondisi yang ada saat ini. Ia kembali menegaskan, tidak ada persiapan dan penyambutan khusus secara besar-besaran terhadap kepulangan Ba’asyir. Karena memang pihaknya tidak mau mengadakan kegiatan seperti itu.
"Sekali lagi kami sampaikan, pokoknya tidak perlulah rame-rame gerudukan. Karena ini situasi pandemi. Mari kita semua ikut menjaga, jaga jarak, jaga kesehatan. Untuk beliau sendiri, kami memang sangat membatasi. Kalau umat mau ketemu, ya nanti ada istilahnya pembatasan-pembatasan yang terpaksa harus kami lakukan. Karena memang kami harus menjaga beliau," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban ingin bertemu langsung dengan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono.
Baca SelengkapnyaUmmi yang sedang bingung akhirnya mendapatkan pelukan hangat dari Abidzar.
Baca SelengkapnyaBantuan bisa datang dari arah mana saja dan dari siapa saja.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi datang ke Polda Jabar untuk mengetahui kondisi anaknya
Baca SelengkapnyaImam Masykur, pemuda asal Mon Keulayu, Kabupaten Bireuen, Aceh tewas diculik dan dianiaya anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Praka RM.
Baca Selengkapnya