Bebas Program Asimilasi, 10 Narapidana di Sulteng Kembali Masuk Penjara
Merdeka.com - Sebanyak 10 narapidana yang bebas melalui program asimilasi di wilayah Sulawesi Tengah kembali berulah. Mereka kembali melakukan tindak pidana pencurian dan terlibat narkoba.
"Dari 847 napi yang dapat asimilasi, 10 orang mengulang tindak pidana, sembilan pidana umum seperti pencurian dan satu narkoba," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tengah, Lilik Sujandi, Minggu (24/5).
Sementara yang lain, sudah melaksanakan aktivitas normal atau melakukan pekerjaan di tengah masyarakat.
-
Apa saja pekerjaan sambilan AI? Daftar Pekerjaan Sambilan AI, Gajinya Bisa Rp17 Juta per Proyek
-
Kenapa orang butuh pekerjaan sampingan? Tidak semua pekerjaan sampingan memerlukan Anda untuk pergi jauh atau mendirikan sebuah perusahaan. Pekerjaan virtual yang sesuai dapat membantu Anda mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah, menurut para ahli di bidang pekerjaan sampingan.
-
Bagaimana orang Bekasi dipekerjakan? Para pekerja asal Jawa ini juga dibantu tenaga dari India yang dikerjasamai dengan pemerintah kolonial Inggris.
-
Siapa Lilik? Lilik Sugiawati, lansia asal Kota Madiun, Jawa Timur sangat akrab dengan rumah sakit. Sudah puluhan tahun ia membaktikan dirinya menjadi penunggu pasien di rumah sakit.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana Lilik tinggal? Lansia yang tinggal di Kelurahan Winongko tidak mematok tarif khusus untuk orang yang menggunakan jasanya.
"Dari data yang kita peroleh, sebagian besar kembali pada pekerjaan sebelumnya. Artinya ada beberapa narapidana asimilasi yang diterima kembali pada pekerjaan semula," ujarnya.
Kemudian, Lilik mengungkapkan, ada juga napi asimilasi yang masih mencari pekerjaan, seperti pekerjaan informal.
"Yang jelas dari laporan pembimbing kemasyarakatan banyak dari tempat-tempat pekerjaan yang menerima kembali kehadiran warga binaan itu," terangnya.
Dia menjelaskan, napi asimilasi yang kembali berulah diduga karena desakan ekonomi, sementara ada kebutuhan yang harus dipenuhi. Mengantisipasi tindakan napi yang berulah setelah bebas, Lilik kembali ingatkan petugas untuk lebih lagi melatih napi selama dibina agar memiliki keterampilan.
"Sehingga ketika bebas tidak lagi melakukan kejahatan, dan saya telah instruksikan kepada petugas untuk mulai merekam life skill saat berada dalam pembinaan, sehingga masyarakat juga bisa mengetahui skill mereka dan bisa diterima di tengah-tengah masyarakat," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Lilik menambahkan, persoalan napi bukan hanya persoalan hari ini saja, dan bukan hanya persoalan warga binaan semata, tetapi ada respek dari masyarakat dan pemerintah setempat.
"Kalau tidak memberi ruang kehidupan yang layak tentu mereka bisa kembali lagi, apalagi situasi saat ini resiko yang cukup tinggi," tegasnya.
Olehnya, kata dia, masalah ini tidak hanya di pundak Kemenkumham saja, namun membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat dan pelaku-pelaku ekonomi.
"Asimilasi adalah membangun melawan stigma, agar orang tidak anggap bekas napi dan sebagainya yang tidak bisa dipercaya," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaSebelumnya tujuh tahanan di Lapas Salemba, Jakarta Pusat berhasil kabur dengan cara merusak bagian ventilasi kamar tahanan.
Baca SelengkapnyaDelapan orang narapidana kasus terorisme dipindahkan dari Rutan Cikeas Jawa Barat ke tiga lapas yang tersebar di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRemisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaHanya narapidana kasus teroris yang tidak mendapat remisi HUT Kemerdekaan RI.
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaPara korban sempat disekap dan diancam di sebuah apartemen di Turki
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca Selengkapnya