Beberapa Puskesmas di Jayawijaya Belum Punya Dokter
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya Willy Mambieuw mengatakan beberapa puskesmas di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, belum punya dokter umum maupun apoteker
"Dari hasil analisa beban kerja untuk puskesmas secara keseluruhan memang kita ada kekurangan, baik dokter, farmasi terus terang, ada beberapa puskesmas di Jayawijaya yang belum memiliki dokter umum, apalagi apoteker," katanya di Wamena, dilansir Antara, Jumat (8/10).
Menurut dia, Dinas Kesehatan berusaha mengisi kekurangan tenaga dokter dan apoteker di puskesmas dengan mempekerjakan tenaga kontrak.
-
Siapa yang Jokowi minta untuk segera mengisi kekosongan dokter? Jokowi meminta agar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera mengisi kekosongan dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit daerah.
-
Bagaimana cara Jokowi ingin mengatasi kekurangan dokter spesialis? '2 mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yamg sebanyak-banyaknya dengan standar internasional,' tutur Jokowi.
-
Bagaimana Prabowo mengatasi kekurangan dokter? Salah satu langkah yang ia usulkan adalah meningkatkan jumlah fakultas kedokteran dari 92 menjadi 300 di seluruh Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kesehatan di daerah? Dalam hal ini, pemerintah daerah harus berupaya meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan tenaga kesehatan, sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Pemerintah Daerah no 23 tahun 2014.
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Kenapa Jokowi ingin segera melengkapi dokter spesialis di rumah sakit daerah? 'Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi,' kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
"Kita pakai kontrak dahulu, kemudian dari analisis beban kerja itu, kita lampirkan ke pemda untuk apabila ada penerimaan-penerimaan pegawai, kita dari dinas sudah masukkan terkait tenaga-tenaga yang perlu kita terima," katanya.
Willy mengatakan bahwa mestinya di setiap puskesmas minimal ada dua dokter, yaitu dokter umum dan dokter spesialis.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa jumlah puskesmas yang tersedia di wilayah Kabupaten Jayawijaya juga belum cukup untuk menjangkau seluruh warga. Menurut dia, Kabupaten Jayawijaya memiliki 40 distrik yang secara geografis tidak mudah dijangkau namun hanya punya 27 puskesmas.
"Seharusnya satu distrik itu satu puskesmas tetapi yang sekarang sudah ada 27," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaSelain mengisi kekosongan dokter di daerah terpencil, lanjut Azhar, mendatangkan dokter asing bertujuan mentransfer ilmu ke dokter lokal.
Baca SelengkapnyaRencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendatangkan dokter asing menuai polemik. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak karena berbagai alasan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca Selengkapnyaian juga menyoroti persoalan pendistribusian tenaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaNurdin mengungkapkan, kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Selengkapnya