Beda sikap Hidayat dengan Pasha Ungu hadapi masalah PNS di Palu
Merdeka.com - Pekan lalu Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah Rabu (17/2) memiliki Wali Kota dan Wakil Wali Kota baru, yakni Hidayat dan Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu. Sikap keduanya berbeda dalam menghadapi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hidayat lebih melihat kinerja bawahannya tanpa marah-marah di depan umum. Beda halnya dengan Wakilnya, yakni Sigit alias Pasha Ungu yang langsung berkata lantang alias ceplas ceplos di hadapan para PNS Kota Palu.
Sikap Hidayat lebih memilih tindakan berdasarkan track record (jejak rekam) bawahannya, lantaran sebelum terpilih menjadi Wali kota Palu dia sudah berpengalaman menangani Pegawai Negeri Sipil sewaktu menjabat Kepala Badan Kepegawaian Provinsi (BKP) Sulawesi Tengah.
"Saya tidak gegabah mengambil keputusan karena saya tahu persis bagaimana kepegawaian itu," kata Hidayat di Palu, Sabtu (20/2).
-
Bagaimana pengambilan keputusan dalam Demokrasi Pancasila? Sesuai pengamalan sila keempat, sebisa mungkin pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Jika tidak menemukan kata mufakat, baru bisa dilakukan pengambilan suara terbanyak.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana seseorang menyelesaikan masalah? Dalam menyelesaikan masalah, Kamu lebih memilih pendekatan yang logis, kalkulatif, dan objektif.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Apa itu tahu isi? Tahu isi adalah salah satu kudapan tradisional Indonesia yang telah menjadi favorit banyak orang.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
Hidayat mengatakan, dirinya tidak akan segan-segan mengganti pejabat jika tidak bisa mencapai target kinerja, sesuai visi dan misi pemerintah Kota Palu lima tahun mendatang.
"Sampaikan kalau ada pejabat yang tidak mau kerja. Usulkan saja nanti kita ganti. Nanti kita rumahkan dulu dia satu dua bulan. Nanti kalau dia sudah sadar baru kita tempatkan kembali," ujar dia.
Hidayat mengatakan dirinya butuh orang yang bekerja untuk memajukan Kota Palu dalam lima tahun mendatang. "Saya tidak butuh orang pintar. Saya butuh orang kerja, karena saya sudah mengumpulkan orang-orang pintar untuk mengawal pemerintahan ini," tegas Hidayat.
Pada rapat kerja yang berlangsung dua hari, dirinya telah memaparkan visi dan misi serta rencana-rencana strategis untuk mewujudkan Kota Palu sebagai kota jasa, berbudaya dan beradat berlandaskan iman dan takwa.
Hidayat meminta satuan kerja perangkat daerah agar menyusun program dan kegiatan sesuai visi misi tersebut dan harus terukur terutama dari sisi manfaatnya untuk masyarakat Kota Palu.
"Jangan hanya mengejar output-nya. Sebab output bisa saja dicapai 100 persen, tetapi belum tentu asas manfaatnya bisa dicapai," paparnya seperti dilansir Antara.
Hidayat meminta kepada pegawai di lingkup kota Palu agar merawat semangat kerja, sehingga visi dan misi yang sudah dirancang untuk lima tahun ke depan bisa tercapai.
Beberapa waktu lalu, Kamis (18/2) Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo alias Pasha Ungu melampiaskan kemarahannya kepada PNS, lantaran bawahannya itu banyak menertawai Pasha saat memasuki mimbar upacara untuk memimpin apel.
"Apa motif saudara-saudara tertawa saat saya memasuki mimbar upacara!," tegas Pasha sapaan akrab Sigit Purnomo saat memberikan sambutan sebagai pemimpin apel kesadaran di Balai Kota Palu.
Pasha mengatakan bahwa apel kali ini adalah apel kesadaran, namun dia melihat peserta upacara banyak belum sadar. Salah satu buktinya, seluruh peserta apel semua tertawa terbahak-bahak saat dirinya memasuki mimbar upacara.
"Apa motif saudara-saudara tertawa terbahak-bahak. Saya malu karena ada yang tertawa terbahak-bahak saat saya masuk. Next, saya tidak mau ini terulang lagi. Polisi Pamong Praja harus mengecek yang tertawa itu !. Jelas?...Jelas?...Jelas?," pinta Pasha dengan nada kesal.
Selain itu, Pasha minta agar seluruh pegawai bisa menghargai orang, dan bisa menghargai jabatan. "Attitude (sikap) harus ada, bagaimana membawa diri dengan baik dan benar. Anda semua memakai baju Korpri (pakaian dinas PNS). Percuma sumpah Korpri tadi dibacakan kalau begini attitude pegawai," tegas vokalis band ungu ini.
Pada apel tersebut, Pasha melakukan kesalahan saat upacara berlangsung sehingga ajudan di belakangnya tampak harus membisikannya. Semisal, ketika menerima laporan komandan upacara bahwa upacara siap dilaksanakan. Sigit menjawabnya dengan kata 'laksanakan', yang seharusnya 'lanjutkan', sehingga peserta upacara (para PNS) kembali tertawa. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto, sebagai kader punya tanggung jawab dalam menjaga kemurnian suara rakyat.
Baca SelengkapnyaPKB menegaskan pengangkatan Gus Ipul merupakan hak prerogratif presiden.
Baca SelengkapnyaHendi dan Gus Yasin beradu gagasan mengenai korupsi terkait Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) agar kinerja tetap koheren dengan susunan kementerian baru.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan intimidasi terhadap pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud Md terjadi sejumlah tempat.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca Selengkapnya"Misalnya tadi Pak Prabowo, kan kesulitan ketika ditanya terkait persoalan penculikan," kata Hasto
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan yakin Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak akan menerima pinangan Prabowo jadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaHasto menyindir Surya Paloh ditinggal kadernya ketika memberikan pidato politik di Apel Siaga Perubahan.
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum Jawa Tengah menggelar debat Pilgub Jateng di Marina Convention Center, Semarang Rabu (30/10) malam ini.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyerahkan urusan Cawapres sepenuhnya kepada Megawati dan Mardiono
Baca Selengkapnya