Beda sikap, Jessica tenang & Hani nangis saat diperiksa kasus Mirna

Merdeka.com - Polisi masih belum menetapkan tersangka dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin (27), wanita yang tewas saat ngopi si Olivier Kafe, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Padahal, polisi mengaku sudah punya empat bukti.

Teman ngopi Mirna, Jessica dan Hani telah diperiksa. Reaksi keduanya pun berbeda saat diperiksa di Polda Metro Jaya usai ditemukan racun sianida di tubuh dan kopi Mirna.

Yang pertama diperiksa adalah Jessica. Jessica yang memenuhi pemanggilan polisi di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya didampingi pengacaranya Yudi Wibowo Sukinto. Yudi mengatakan, jika pemeriksaannya kali ini untuk memberikan keterangan tambahan sebagai saksi.

"Agenda pemanggilan ini sebagai saksi ke empat kali," ujar Yudi di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/1).

Menurut informasi yang dihimpun, Jessica langsung masuk ke ruangan penyidik guna menjalani pemeriksaan. Kedatangan Jessica luput dari sorotan awak media yang telah menunggu di lorong gedung Ditreskrimum Polda Metro.

Saat datang, Jessica terlihat santai dan tersenyum. Bahkan usai diperiksa Jessica tetap tenang. Begitu pula dengan pemeriksaan kedua. Jessica juga tampak tenang.

Tenangnya Jessica berbeda dengan Hani. Hani dalam pemeriksaan ini sesekali terlihat menangis.

Pantauan merdeka.com, Senin (25/1) Hani terlihat menangis saat para penyidik menginterogasinya. Tepat Pukul 13.30 WIB, Hani meninggalkan ruang pemeriksaan sembari menghindari pandangannya dari media.

Hani tak mau bicara terkait pemeriksaannya itu saat diajukan beberapa pertanyaan oleh awak media. "Maaf ya (tak mau diwawancarai)," singkat Hany sambil masuk ke dalam mobil.

Sementara itu, menurut sopir Hani, mereka datang ke Polda Metro Jaya sekitar Pukul 11.00 WIB. Hani menyambangi Ditreskrimum Polda Metro Jaya didampingi oleh seorang perempuan. Hani tampak menggunakan baju berwarna merah muda, kaos yang juga dipakainya saat pra-rekontruksi kematian Mirna.

"Tadi datang siang kok. Sekitar pukul 11.00 WIB," ucap sopir Hani yang tak mau menyebutkan namanya. (mdk/rnd)