Beda versi Masinton dan NasDem soal pemukulan staf ahli DPR
Merdeka.com - Seorang tenaga ahli DPR RI Dita Aditya (27) melaporkan anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinto Pasaribu ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan. Hal itu pun dibenarkan oleh Anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Wibi Andrino.
"Iya benar, yang bersangkutan (Masinton) melakukan pemukulan," kata Wibi saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (30/1).
Menurut keterangan Wibi, kejadian berawal saat Masinton menjemput Dita di Bar kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/1) kemarin. Setelah dijemput, Masinton mengajak korban berkeliling sampai akhirnya terjadi pemukulan di daerah Cawang, Jakarta Timur.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa saja yang diduga terlibat korupsi timah? Kasus itu antara lain menyeret Direktur Utama PT Timah periode 2016-2021 Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Direktur Keuangan PT Timah periode 2016-2020 Emil Ermindra, Direktur PT SIP MB Gunawan, dan Manajer PT Quantum Skyline Exchange Helena Lim, sebagai terdakwa.
-
Siapa tersangka korupsi timah yang terlibat dalam kasus ini? Video itu juga menampilkan tersangka korupsi timah yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Hervey Moeis dan sosialita Helena Lim.
-
Siapa yang diduga korupsi timah? Dirumorkan bahwa Harvey telah merugikan negara hingga Rp 271 triliun karena dugaan korupsi di sektor timah.
-
Siapa tersangka kasus korupsi timah? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
Ditambahkannya, dugaan pemukulan tersebut, adalah karena Sekretaris Biro Perempuan dan Anak DPW Partai NasDem ini dituduh membocorkan rahasia Masinton kepada partai NasDem.
"Korban Dita yang juga tenaga ahli Masinton dituduh membocorkan rahasia Masinton kepada Partai NasDem," jelasnya.
Namun penjelasan tersebut ditepis keras oleh Masinton selaku Anggota Komisi III DPR RI. Masinton menjelaskan bahwa bukan dirinya lah yang melakukan pemukulan tersebut, melainkan sopirnya. Dan pemukulan bukan dengan dasar kesengajaan.
"Kejadiannya bukan kayak gitu kok," kata Masinton kepada merdeka.com, Sabtu (30/1).
Menurut dia, Dita saat itu dalam kondisi mabuk saat dijemput di bar kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Dita meminta dijemput oleh staf ahlinya untuk diantarkan pulang. Merasa tidak masalah, Masinton, staf ahli dan supirnya menuju bar tersebut. Tiba di lokasi, kondisi Dita ternyata sudah sempoyongan.
Dita, lanjut Masinton, langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah sopir. Di tengah jalan, ternyata Dita teriak-teriak minta diambilkan mobilnya di kantor DPP NasDem.
"Kebetulan sudah malam, dijemput ke bar. Saya antar tenaga ahli saya ke sana. Dia (Dita) jalan sempoyongan ke mobil saya. Dalam kondisi mabuk, cewek itu teriak-teriak minta dijemput mobilnya di kantor NasDem," ujar Masinton.
Mobil Dita langsung diambil staf ahli Masinton. Kemudian, kata Masinton, di dalam mobil hanya sisa dirinya, Dita dan sopir. Di dalam perjalanan sekitar bilangan Jalan Otista, Jakarta Timur, Dita kembali teriak-teriak bahkan hingga muntah di dalam mobil.
Menurut Masinton, dalam situasi ini kejadian pemukulan itu terjadi. Namun, dia mengklaim pemukulan itu tidak disengaja. Selain itu, tindakan itu juga dilakukan sopirnya.
"Saya kan duduk di belakang. Di sekitar Jalan Otista, tiba-tiba setir ditarik dia (Dita). Refleklah supirku, ngerem dan menarik tangannya mengenai dia (Dita)," ungkapnya.
Namun, usai kejadian itu Masinton mengaku tidak ada luka serius di wajah Dita. Bahkan, Masinton mengaku sempat menawarkan Dita untu diobati, tetapi ditolak. "Pas sudah pulang enggak ada luka memar gitu. Dia bilang juga enggak mau diobati," tutupnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syahrizal merasa tindakan Masinton yang mengusulkan hak angket terhadap putusan MK tidak menghargai lembaga yang dipimpin Anwar Usman tersebut.
Baca SelengkapnyaCalon Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu menjadi sorotan usai diduga melakukan kekerasan terhadap Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah
Baca SelengkapnyaAtas konflik tersebut membuat Masinton dipolisikan oleh Camelia. Masinton lalu melaporkan balik Camelia ke polisi atas tuduhan fitnah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto merasa pasangan Ganjar-Mahfud mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara
Baca SelengkapnyaSaid Didu dicecar 30 pertanyaan oleh penyidik berdasarkan barang bukti video di media sosial.
Baca SelengkapnyaLanjut satu orang lagi yakni mantan istri mantan Kader PDIP Saeful Bahri, Dona Berisa alias DB.
Baca SelengkapnyaPDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaNamun mengenai kepastian isi pertemuan itu Demokrat menyebut hanya Surya Paloh dan tuhan.
Baca SelengkapnyaRossa juga sempat menyinggung agar Donny diminta untuk bekerjasama dalam memburu keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaKPK berencana untuk memanggil Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pekan depan.
Baca SelengkapnyaSaid dilaporkan Maskota HJS, ketua Apdesi Kabupaten Tangerang yang juga Kades Blimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaSalah satu laporan dibuat oleh Aliansi Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi.
Baca Selengkapnya