Begal masih hantui Kota Bandung, polisi ogah disebut kecolongan
Merdeka.com - Begal masih menghantui jalanan Kota Bandung. Korbannya menimpa seorang pria inisial AF (15). Remaja tanggung itu motornya dirampas di Jalan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada Sabtu (19/11).
Menanggapi masih adanya aksi pembegalan, Kapolrestabes Bandung Kombes Winarto ogah disebut kecolongan.
"Bukan kecolongan ya. Mereka juga berubah-ubah modus dan caranya. Mereka tetap kucing-kucingan sama kita dan ini memang pinter-pinteran," ujar Winarto di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (21/11).
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Kenapa jumlah pencopet di Bandung tinggi? Ini karena wilayah tersebut masuk kategori kota besar, dengan penduduk urban dari berbagai latar belakang.
-
Apa yang unik dari gang di Bandung? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Bagaimana kondisi gang di Bandung? Jalanannya sudah diaspal dan dicor semen. Terlihat rumah-rumah warga juga bersih dan jauh dari kata kumuh. Banyak di antara pemilik rumah menanam tanaman hias di depan tempat tinggalnya, sehingga tampak hijau.
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Sehari sebelum AF menjadi korban, jajaran Satreskrim Polrestabes Bandung baru saja menembak mati begal sadis, Odon, yang memang kerap beraksi di wilayah Coblong dan sekitarnya.
Tertangkapnya Odon berkat tim khusus yang dibentuk untuk mengintai pelaku kejahatan jalanan Kota Bandung. Selain Odon, polisi juga menembak tiga pelaku lainnya yang juga satu komplotan.
"Modusnya pepet dan mendorong.
Ini beda kelompok memang. Mereka tidak membawa senjata tajam (korban AF)," ujarnya.
Kepolisian mengaku masih mendalami aksi pembegalan yang menimpa korban AF ini. "Kita sudah periksa saksi dan mengumpulkan barang bukti."
Untuk meningkatkan rasa aman pada masyarakat tim khusus yang dinamakan prabu terus berpatroli meminimalisir adanya aksi kejahatan jalanan setiap harinya. Terutama dijam-jam rawan.
Sebelumnya diberitakan, AF menjadi korban pembegalan di Jalan Siliwangi, Kecamatan Coblong, Sabtu malam (19/11) sekitar pukul 22.30 Wib.
"Korban mengalami luka ringan akibat ditendang. Ketika jatuh motornya diambil," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana, Minggu (20/11). Motor yang dirampas ABG tersebut jenis matic nopol D 6032 KV.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menilai pentingnya peran masyarakat dalam membasmi peredaran senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca SelengkapnyaDari penggerebakan di kampung narkoba tersebut, ditambahkan Dodi, angka peredaran narkoba sudah menurun.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1950-an, jumlah copet di Kota Bandung sudah mencapai 300 pelaku. Saking banyaknya, polisi sampai mempelajari cara pencopet beraksi
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPelaku saat itu mengancam akan membacok korban dengan golok jika melakukan perlawanan.
Baca SelengkapnyaPicu keresahan masyarakat, DPRD Sumut dukung penuh tindakan tegas kepolisian dalam membasmi begal sadis di Kota Medan.
Baca Selengkapnya