Begal sadis tewaskan mahasiswi di Bandung residivis
Merdeka.com - Yonas Aditya (26), tersangka begal yang membuat Shanda Puti Denata (23) meninggal dunia berhasil ditangkap. Ia mengaku baru pertama kali melakukan aksi kejahatan jalanan.
Hal itu ia sampaikan usai Polda Jabar melakukan gelar perkara di RS Sartika Asih, Jalan M. Toha, Kota Bandung, Rabu (5/9) kemarin.
Dari pantauan, Yonas mengenakan baju tahanan berwarna biru. Selama proses gelar perkara, ia tampak tertunduk lesu di tengah polisi yang melakukan penjagaan.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
Telihat dari kakinya menggulung perban untuk menutup luka tembak yang dilakukan petugas kepolisian saat proses penangkapan.
Sesaat setelah gelar perkara selesai, Yonas langsung ditarik oleh petugas untuk diamankan ke sebuah ruangan. Saat itu, di tengah kerumunan wartawan, ia mengatakan bahwa perbuatannya itu adalah pengalaman pertama.
"Iya, saya yang bawa motor. Baru sekali (melakukan begal)," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana menyebut bahwa Yonas dan rekannya bernama Aminatus Solihin (24) sudah beberapa kali melakukan aksi kejahatan jalanan di wilayah Kota Bandung.
"(Yonas dan Aminatus Solihin) pemain lama. Residivis. Banyak TKP di Bandung," ucapnya melalui pesan singkat.
Ia menegaskan, dari penangkapan mereka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa lima ponsel pintar berbagai merk, satu unit Camera merk Nikon type S2800, satu buah tas dengan isi alat kosmetik wanita, dua STNK, dan satu unit sepeda motor merk Honda Beat, warna hitam, Nopol : D-5699-KP.
Barang bukti yang disita adalah hasil tindak kriminal yang dilakukan oleh mereka. Umar pun mengaku akan mengembangkan penyelidikan, apakah kedua tersangka masih berkaitan dengan kasus serupa yang ada di Kota Bandung akhir-akhir ini.
"(Barang bukti yang disita hasil kejahatan) di TKP lain. Semuanya diambil di rumah (Yonas) Aditya," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Aminatus ditangkap ada tanggal 4 September 2018 sekira jam 18.30 WIB di depan Supermarket di Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Ia pun terbukti dan mengakui melakukan tindakan begal saat diinterogasi. Darinya, polisi mendapatkan identitas rekannya, Yonas.
Pada 5 September 2018 pukul 04.00 WIB polisi menangkap Yonas di daerah Rancamayar, Cibaduyut Kab. Bandung. Namun, sebelum penangkapan, Aminatus yang ikut dengan rombongan polisi berusaha mengecoh, melawan dan melarikan diri dari polisi. Tindakan tegas dilakukan dengan tembakan hingga meninggal dunia. Peluru pun bersarang di kaki Yonas yang juga hendak melarikan diri.
kasus begal terhadap seorang Sahanda terjadi di Jalan Cikapayang, Kota Bandung pada Kamis (30/8/2018). Mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan swasta di Kota Bandung itu meninggal dunia akibat pendarahan di kepalanya usai jatuh dari motor saat tas miliknya direbut oleh pelaku di atas motor yang sedang melaju.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaAG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya