Begeng culik lalu bunuh bocah J karena butuh biaya nikah Rp 250 juta
Merdeka.com - Kapolres Kota Depok Kombes Pol Dwiyono mengatakan, motif penculikan dan pembunuhan terhadap J (7), murid kelas I SDN 3 Beji Depok oleh tersangka JA (35) karena motif ekonomi. Tersangka tega melakukan perbuatannya itu karena akan melangsungkan pernikahan pada 5 Maret 2016, sehingga membutuhkan biaya besar sekitar Rp 250 juta.
"Motif kejadian ini adalah ekonomi karena tersangka akan melangsungkan pernikahan sehingga memerlukan biaya yang tidak sedikit," kata Dwiyono di Mapolres Depok, Kamis (11/2).
Namun karena tidak punya uang, kata Dwiyono, sehingga terlintas untuk menculik korban dengan harapan mendapat uang cepat. Akhirnya, karena membutuhkan uang yang besar dalam waktu singkat terlintas dalam pikiran tersangka melakukan tindak pidana kriminalitas untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Kita lebih mengedepankan 'scientific investigation' untuk mengungkap kasus tersebut dibandingkan dengan pengakuan tersangka," ujar dia.
Menurutnya berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik tidak ditemukan adanya sperma. Hasil dari tim psikologi juga menyebutkan bahwa tersangka normal dan tak mengalami disfungsi seksual.
"Dari hasil olah TKP dengan mendengarkan keterangan saksi, dan juga barang bukti, Juniar merupakan tersangka tunggal," tukasnya.
Dwiyono juga memastikan bocah SD korban penculikan tersebut di Lubang Buaya, Jakarta Timur, tewas karena mengalami luka-luka di bibir, memar pada punggung belakang, jantung dan juga liver serta pendarahan di pembuluh darah sehingga seperti habis dibekap.
"Ini berdasarkan hasil otopsi terhadap jenazah Jamaluddin di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Tersangka sendiri mengaku membunuh dengan cara membekap dengan bantal," kata dia seperti dilansir Antara.
Akibat perbuatannya tersangka akan dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Sebelumnya, J diculik usai pulang sekolah pada Sabtu (6/2) dan tidak pulang ke rumahnya di Jalan H Asmawi, Beji, Depok, dan setelah melakukan penggerebekan di rumah Begeng di Lubang Buaya Jakarta Timur polisi menemukan jasad bocah SD ini sudah tewas di kamar mandi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku berinisial MS (23) gelap mata lantaran kesal karena korban terus menuntut minta dinikahi.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaPembunuh Wanita dalam Koper Curi Uang Korban Rp43 juta untuk Biaya Nikah
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaWakapolres Bogor Kompol Adhimas Sriyono Putra menjelaskan, masing-masing pelau berinisial S, AJ dan IR.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku inisial FA (24) dan menjebloskannya ke jeruji besi.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial JS (25) tewas akibat menenggak es teh yang telah dicampur racun tikus oleh pelaku.
Baca Selengkapnya