Begini Akhir Perseteruan Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar Soal Makian 'Banci'
Merdeka.com - Perseteruan antara Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar terkait makian banci berakhir di meja Biro SDM Polda Jawa Timur (Jatim). Kasus ini pun pada akhirnya hanya disebut sebagai miss komunikasi saja.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Biro SDM Polda Jatim telah melakukan konseling terhadap para pihak yang berseteru. Hasilnya, ia menyebut adanya miss komunikasi saja antara kedua belah pihak tersebut.
"Biro SDM Polda Jawa Timur telah melakukan konseling terhadap yang bersangkutan. Intinya adanya miss komunikasi saja. Terhadap keduanya sudah difasilitasi untuk dikomunikasikan di tingkat Biro SDM," ujarnya, Jumat (2/10).
-
Bagaimana Bhabinkamtibmas mengungkapkan kekecewaannya? 'Saya ngga mengerti apa syarat dari kriteria khusus,' lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Dimana BCL disorot netizen? Di sisi lain, terdapat momen di mana ibadah sekaligus liburan tersebut menjadi sorotan netizen, terutama saat BCL berada di Al Ula, tempat yang dilarang Rasul untuk dikunjungi.
Mengapa Biro SDM? Truno menyebut karena fungsi pembinaan setiap personel Polri itu memang dilakukan melalui Biro SDM. Lalu bagaimana terkait dengan surat pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo, ia mengatakan, jika hal itu dianggap sebagai tindakan emosional sesaat.
"Pengunduran diri, atau pensiun dini itu mungkin pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil atau emosional," ungkapnya.
Lalu bagaimana nasib sang Kasat saat ini, Truno tidak menjelaskan secara spesifik. Namun, ia hanya menyebut sejauh ini akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Dikonfirmasi ulang apakah sang Kasat akan diganti, ia pun membantahnya.
"Akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Tapi sejauh ini belum ada penggantian, tapi paling tidak, organisasi tetap bisa berjalan," tandasnya.
Soal 'borok' yang sempat dilontarkan oleh kedua belah pihak, Truno menyebut informasi itu masih kontraproduktif dan masih membutuhkan pembuktian.
"Perkataan tersebut dengan emosionalnya itu kan membutuhkan pembuktian tidak serta merta itu ada suatu kebenaran. Artinya kita tidak bisa men-judge di sini," katanya.
Sebelumnya merasa dihina oleh pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri secara tertulis ke Polda Jatim. Tidak hanya itu, ia juga melaporkan sang pimpinan karena dianggap cukup arogan terhadap anak buahnya.
Dia mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian lantaran merasa telah dihina oleh Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok gitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," kata Agus Hendro Tri Susetyo saat di Mapolda Jatim.
Perseteruan antara Kasat Shabara dengan Kapolres Blitar karena makian banci, ternyata tidak berhenti di situ saja. Mereka pun satu persatu justru mulai saling membongkar borok masing-masing.
Saat mengajukan surat pengunduran diri sebagai polisi di Mapolda Jatim, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo membongkar buruknya kinerja Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
Demikian pula sebaliknya. Kapolres juga mengaku memiliki catatan buruk kinerja dari sang anak buah. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkelahian itu bermula saat komisioner Bawaslu menggelar rapat internal bersama staf sekretariat.
Baca SelengkapnyaJabatan Camat Baito sementara dijabat Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Ivan Ardiansyah.
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaPemerintah Aceh Barat memediasi perdamaian kedua belah pihak tersebut, Kamis (10/10) kemarin.
Baca SelengkapnyaBentrokan antar warga pecah di sekitar Kompleks Perumahan Pemda, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (20/2) malam.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian dugaan penganiayaan itu korban mengalami sakit di bagian pinggang sebelah kanan.
Baca SelengkapnyaDalam video itu Sawangin mengatakan ada ketidakpatuhan dari Kapolres Labuhanbatu karena menghentikan secara sepihak
Baca SelengkapnyaSang istri yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Jombang itu emosi.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaDebat publik calon kepala daerah Kabupaten Blitar terpaksa dihentikan, karena salah satu calon diduga ketahuan membawa contekan.
Baca SelengkapnyaKorban salah tangkap dan penganiayaan di Sukabumi, B (35) telah mencabut laporannya. Namun, empat polisi yang diduga terlibat kasus itu tetap diperiksa Propam.
Baca Selengkapnya