Begini aksi sadis pelaku habisi nyawa Alex & buang mayatnya di Sumedang
Merdeka.com - Kasus pembunuhan yang menimpa driver taksi online bernama Suharto alias Alex terungkap. Polisi mengungkap kronologis ia dianiaya hingga mayatnya dibuang di wilayah Kabupaten Sumedang.
Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo menjelaskan peristiwa berawal saat tiga orang tersangka berinisial L, R dan T meminta tolong kepada salah seorang warga untuk dipesankan taksi online di daerah Cakung, Jakarta Timur.
Alex yang menerima pesanan lewat aplikasi mengantar ketiga tersangka ke daerah Pasar Cakung sesuai permintaan. Setelah sampai ke tempat tujuan, ketiga tersangka meminta Alex untuk mengantarkan ke daerah Subang dengan sistem offline. Korban yang tidak menaruh curiga mengiyakan permintaan tersebut.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
"Setelah di Subang, mereka berhenti untuk merokok. Setelah itu, ketiga tersangka kembali minta diantar ke Cikampek," ujar Haryoto saat gelar perkara di Mapolres Sumedang, Jalan Prabu Gajah Agung, Selasa (7/8) sore.
Niat pencurian dengan kekerasan yang sudah direncanakan dari awal itu dilakukan ketika mereka melaju di Tol cipali, km 114.
"Korban disuruh menepikan mobil. Di situ korban dianiaya. Dipukuli dan dicekik. Mereka menggunakan tangan kosong," ucap Hartoyo.
Setelah dipastikan tidak bernyawa, para tersangka membawa mobil ke daerah Sumedang. Lalu, melaju ke perkebunan milik Perhutani di Jalan Buah Dua-Sanca Blok Cinbo, Dusun Gendereh, Desa Gendereh Kecamaran Buah Dua Kabupaten Sumedang yang kemudian menjadi tempat penemuan mayat oleh warga pada Selasa (31/7).
"Tempat pembuangan tidak direncanakan. Karena dari arah keluar Tol Cipali itu lebih dekat di Cikedung (Sumedang)," terangnya.
Sejauh ini, polisi berhasil mengangkap dua tersangka, yakni L dan R di daerah Indramayu pada Minggu (5/8/2018). Sementara satu tersangka lain masih dalam pengejaran.
Selain menangkap dua tersangka, polisi turut mengamankan mobil rampasan bemerk Toyota Avanza warna silver bernopol B 2256 TFY.
"Pria yang dimintai tolong untuk memesan taksi online juga sudah kami periksa, dia tidak terlibat. Dia hanya dimintai tolong untuk memesan taksi online," pungkas Hartoyo.
Tersangka dikenakan pasal berlapis. Yakni Pasal 338, pasal 365 ayat 2 KUHP, pasal 170 dengan ancaman maksimal hukuman mati.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelaku diringkus polisi. Sedangkan tiga lainnya masih buron
Baca SelengkapnyaKeempat tersangka adalah IS (16), MZ (13), MS (12), dan AS (12). IS adalah kenalan korban melalui Facebook baru dua minggu dan menjalin hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaKorban disebut pedagang obat-obatan ilegal di Ciputat, Tanggerang Selatan.
Baca SelengkapnyaBagian tubuh tersebut berupa kepala, potongan telapak tangan kanan dan kiri dan potongan telapak kaki kanan dan kiri.
Baca SelengkapnyaAda tiga dakwaan yang disampaikan jaksa dalam sidang yang berlangsung di
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaIa menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
Baca SelengkapnyaTerungkap motif pembunuhan pria dalam sarung yang dilakukan keponakan korban.
Baca SelengkapnyaImam Masykur dibunuh usai dibawa paksa dari toko obatnya di kawasan Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar cara sadis para pelaku membunuh bocah perempuan Aqilatunnisa Prisca Herlan (5) di Cilegon, Banten.
Baca SelengkapnyaMayat korban ditemukan mengenaskan terbungkus plastik di tempat pemakaman umum
Baca SelengkapnyaImam dianiaya hingga tewas karena tak bisa memberikan uang tebusan Rp50 juta.
Baca Selengkapnya