Begini Cara Deteksi Covid-19 dalam Tubuh Orang Tanpa Gejala
Merdeka.com - Tidak sedikit pasien positif Covid-19 tidak memiliki gejala tertentu. Artinya, pasien tersebut dalam kondisi secara fisik dan kasat mata sehat atau disebut Orang Tanpa Gejala (OTG).
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan ada cara untuk mendeteksi Covid-19 dalam tubuh OTG. Yakni, dengan cara metode pemeriksaan melalui SWAB dengan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Bisa yang disebut OTG langsung SWAB atau PCR bisa saja virus tertangkap diuji positif," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (15/4).
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi tubuh? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
-
Bagaimana bakteri mendeteksi darah manusia? Dengan menggunakan mikroskop resolusi tinggi, tim juga mengamati bahwa bakteri Salmonella memiliki protein yang berinteraksi dengan L-serin dalam serum.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Virus apa yang paling banyak ditemukan di pancuran? Para peneliti mencatat bahwa mikobakteriofag adalah yang paling banyak ditemukan. Virus ini menyerang mikobakteri, sejenis bakteri penyebab penyakit seperti tuberkulosis, kusta, dan infeksi paru-paru kronis tertentu.
Wiku menjelaskan, SWAB adalah uji laboratorium dengan cara pengambilan cairan tubuh seseorang yang paling banyak mengandung virus. Di mana cairan diambil di dalam hidung dan cairan dahak pada seseorang.
"Yang diambil cairan tubuh paling banyak mengandung virus, SWAB adalah teknik usap pakai alat diusap," ujar Wiku.
Dalam metode SWAB ini, Wiku menegaskan, harus dilakukan oleh tenaga medis yang ahli dengan cara yang baik dan benar. Karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
"Yang lakukan orang yang ahli. Caranya juga harus benar ini jauh lebih akurat," ucap Wiku.
"OTG itu bisa saja orang memang sehat memang tidak ada virusnya. Kedua, OTG adalah orang kelihatan sehat padahal dia ada virus di dalam tubuhnya," kata Wiku.
Masker untuk Putus Rantai Penyebaran
Wiku kembali mensosialisasikan penggunaan masker untuk masyarakat. Menurutnya, masker adalah salah satu langkah pencegahan penularan termudah yang bisa dilakukan masyarakat.
"Itu (masker) salah satu cara memutus, bukan satu-satunya. Karena ada yang lain yang harusnya kita lakukan untuk memutus (rantai penularan)," ujar Wiku.
Namun, penggunaan masker diharuskan digunakan untuk dua kategori masyarakat. Yakni yang pertama bagi masyarakat yang merasa sakit, atau memiliki gejala sakit corona. Misalnya batuk kering, pilek dan demam. Sementara kategori yang kedua ialah masyarakat yang sehat.
"Kalau (misalkan) saya punya virus di dalam saya, saya pakai masker enggak ada gunanya. Kan saya sudah punya virusnya. Maka saya melindungi orang lain. Dari itu, orang lain harus melindungi kita. Caranya dia juga pakai masker. Mari kita sama sama melindungi," tuturnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenggunakan masker adalah langkah pencegahan, bukan hanya untuk COVID-19, tapi juga berbagai macam virus lainnya.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca Selengkapnya