Begini cara Polri identifikasi korban Lion Air PK-LQP melalui sampel DNA
Merdeka.com - Sebanyak 185 kantong jenazah telah diterima Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sejak Senin (29/10) hingga Rabu (7/11). Kantong jenazah berisi body part atau bagian tubuh korban Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 yang jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Setidaknya, 44 penumpang burung besi nahas itu berhasil diidentifikasi. Adapun rincian laki-laki 33 orang, perempuan 11 orang.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes DVI Polri Kombes Putut T Widodo menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu empat hari untuk mengidentifikasi jenazah korban. Hitungannya dimulai dari jenazah diterima.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kecelakaan? Kecelakaan tragis terjadi di KM 55 Tol Pandaan-Pasuruan pada Senin sore, 23 Desember 2024. Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 50 siswa dari SMP Islam Terpadu Bogor terlibat dalam tabrakan serius dengan sebuah truk yang tidak mampu melewati jalan menanjak.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
"Tergantung potongannya ditemukan kapan. Hari senin atau selasa ketemu ditambah 4 hari," ucap dia, Rabu (7/11).
Misalnya, kemarin malam telah diterima 22 kantong jenazah. Temuan itu dibawaKe Posko Post Mortem. Tim DVi akan memeriksa hingga memperoleh sampel. Lalu, sampel akan dikirim ke laboratorium.
"Begitu diterima, besok pagi kami kerjakan," ujar dia.
Ia menjelaskan, apabila menggunakan metode DNA. Maka, prosesnya hingga Minggu malam.
"Berarti Senin dapat diumumkan hasil dari 22 kantong jenazah tersebut," terang dia.
Putut menjelaskan, data post mortem yang diperoleh hingga hari ini tidak serta merta mengambarkan seluruh penumpang. Mungkin saja, ada yang belum ditemukan.
"Inilah yang harus diluruskan, kebanyakan masyarakat menghitung penumpang dari hitungan kantong jenazah yang diserahkan ke pihak RS Polri. Sebab, kantong jenazah bisa saja terdiri dari beberapa part of body orang yang sama," ucap dia.
"Ya moga-moga post mortem bisa mewakili semua penumpang," harapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri Kombes Triawan Marsudi menjelaskan, saat ini mengandalkan proses DNA. Sehingga prosesnya memakan waktu yang cukup lama.
"Kenapa DNA, karena perbandingan DNA manusia satu dan yang lain hampir tidak sama," ucap dia.
Ia menjelaskan, DNA yang diambil dari part of body korban pasti diolah untuk dijadikan sampel karena sekecil apapun part of body yang ditemukan dianggap mewakil satu penumpang.
"Tuhan telah memberikan alat ukur yang jelas, kami olah dan cocokan. Memang secara tidak langsung di-DNA sudah proses rekonsiliasi dulu tapi disahkan di sidang rekonsiliasi. Setelah itu baru dirilis," tutup dia.
Sebelumnya, keluarga korban Lion Air PK-LQP sempat mengeluhkan lambatnya proses identifikasi. Padahal, seluruh data antemortem yang dibutuhkan sudah diserahkan ke RS Polri. Mereka resah, khawatir semakin lama teridentifikasi maka bagian tubuh keluarga yang menjadi korban makin sulit dikenali. Ditambah keluarga menginginkan korban dimakamkan secara layak agar bisa bertakziah untuk ke depannya.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari total 12 jenazah, tujuh di antaranya laki-laki dan 5 perempuan.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaSaat ini, RSUD Karawang sedang melakukan Postmortem dan Antemortem untuk kebutuhan identifikasi dari korban kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaJenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca Selengkapnya12 Korban Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Jakpek Bukan Sekeluarga, Sembilan Jenazah Teridentifikasi
Baca SelengkapnyaKerja sama tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data antemortem dari keluarga korban
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPenyerahan jenazah, lanjut Jules, akan difasilitasi oleh Pemprov Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca Selengkapnya