Begini cara sindikat begal tipu pemilik kontrakan dan ketua RT
Merdeka.com - Kelompok sindikat begal yang berhasil diringkus di Kota Malang, sudah memiliki sistem kerja yang sangat rapi dalam menutupi aksinya. Mereka secara sistematis bisa mengibuli lingkungan dan Ketua RT setempat, sehingga lingkungan tempat tinggal tidak pernah curiga.
Para pelaku yang baru 2 bulan menempati rumah kontrakan di Jalan Kerapu nomor 11, Kelurahan Purwodadi, Blimbing, Malang itu diakui sangat sopan pada lingkungan. Tidak menyangka kalau komplotan pencuri kendaraan bermotor roda empat asal Madura yang beroperasi di Malang dan sekitarnya.
"Seorang perempuan datang ke sini mengaku sebagai anak dari Pak Satori. Dia kuliah di Unmuh dan membawa foto copy KTP dari Pamekasan. Satu foto copy milik adiknya, juga mahasiswa Unmuh dan membawa teman kuliahnya asal Nganjuk tinggal bersama," kata Gatot, Ketua RT 5 RW 6, Purwodadi, Blimbing, Minggu (1/3).
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang tampak garang dengan motor dan jaket kulit? Aura Kasih juga memiliki kegemaran berkendara dengan motor. Pelantun tembang Mari Bercinta ini tampak begitu garang dengan motor dan jaket kulit warna hitamnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Sejumlah laki-laki dan perempuan tinggal di rumah warna kuning tersebut, bahkan setiap malam minggu sangat ramai seolah keluarga mereka datang dari Madura. Saat ramai begitu, juga ada perwakilan mereka yang melapor ke RT.
"Perempuan itu melapor ke sini setiap kali anggota keluarganya mereka bermalam. Dengan tiga rumah yang di sampingnya juga ramah sering ngobrol," katanya.
Saat itu mereka hanya menyerahkan dua foto copy KTP yang sekarang sudah disita polisi. Saat dimintai Kartu Keluarga (KK), mereka berjanji akan menyerahkan dalam waktu dekat. Karena itu Gatot tidak bisa memastikan mereka benar-benar anak Pak Satori atau bukan.
Satori sendiri tewas tertembus peluru dalam operasi penggerebekan Jumat (26/2) lalu. Dia tewas bersama kawannya Luddin, sesama sindikat. Sementara beberapa lainnya berhasil kabur dan dua masih menjalani pemeriksaan Polresta Malang.
Sejak peristiwa itu semua penghuni rumah itupun menghilang. Bahkan di depan rumah masih terdapat jemuran pakaian perempuan yang ditinggalkan begitu saja oleh penghuninya.
Gatot menceritakan kalau dirinya diajak polisi ke rumah tersebut dengan posisi Luddin dan Satori sudah tewas di atas mobil bak. Satori ditembak di gang buntu dekat musala dekat rumahnya.
"Rupanya Satori tidak tahu lingkungan sini, larinya ke selatan yang jalan-jalannya banyak yang buntu. Dia ditembak di dekat musala depan situ sekitar pukul 14.00 WIB," katanya.
Setahu Gatot para penghuni rumah tersebut sering berganti-ganti mobil, tetapi dirinya sama sekali tidak punya prasangka kalau itu mobil curian. "Setahu saya ada Avanza hitam, Zenia silver, colt bak tetapi yang sering di situ Avanza. Temannya yang asal Nganjuk itu juga membawa mobil," jelasnya.
Modus mereka mencuri kendaraan roda empat yang kemudian diparkir di sebuah tempat dengan pelat nomor yang sudah diganti terlebih dahulu. Jelang malam tiba mereka mengambil kendaraan tersebut dan membawa ke Madura.
Pantauan merdeka.com di lapangan, lokasi rumah tersebut memang agak masuk dengan jalan yang kesulitan jika untuk berpapasan mobil. Depan rumah tersebut dekat dengan tanah kosong yang biasanya digunakan untuk parkir umum dan terlihat sepi. Siapapun bisa memarkirkan kendaraan, sehingga terkadang tidak tahu pemiliknya.
Sebelah kiri dan belakang rumah masih persawahan yang ditanami padi yang sedang menguning. Baru kemudian tersambung dengan perkampungan warga. Rumah tersebut hanya memiliki akses dengan mobil dari Jalan Cakalang, sebelum terminal angkutan ABB.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAde Ary menerangkan pada saat melancarkan aksinya, ada empat orang pelaku.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaLayak diapresiasi, begini aksi heroik Satpam komplek gagalkan aksi curanmor karena paham motor pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku merupakan komplotan sudah sering beraksi di Depok dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaSeorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.
Baca Selengkapnya