Begini cara warga Manado sambung hidup pasca banjir bandang
Merdeka.com - Banjir bandang menerjang beberapa daerah di Manado beberapa waktu lalu. Puluhan rumah hilang dan ratusan orang mengungsi.
Pasca bencana itu, warga Manado kini hanya bisa berpasrah. Meski dalam keadaan berduka, tergambar jelas semangat perjuangan hidup di wajah-wajah mereka dan ini yang membedakan pengungsi Manado dan warga di daerah bencana lainnya.
"Titik-titik pengungsian di sini berbeda dengan yang berada di Sinabung atau Jakarta. Kalau di sini lebih kepada perseorangan," cerita Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Noldy Liow, kepada merdeka.com, di lokasi pengungsian, Rabu (22/1).
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Topik pilihan: Banjir Jakarta | Banjir Pantura
Sampai hari ini, tercatat ada 15.500 jiwa yang mengungsi. Selain di tenda, mereka memilih mengungsi rumah ibadah seperti gereja.
Hal unik dari pengungsi Manado adalah soal makanan. Mereka tak sungkan mengambil makanan yang disediakan di dapur umum dan tak perlu diantarkan satu per satu.
"Yang kami anggap sebagai pengungsi adalah mereka yang datang ke dapur umur untuk mengambil makan. Kita hanya sediakan posko dan dapur umum, lalu warga datang dengan sendirinya," terangnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan masa tanggap darurat bencana bertujuan untuk mengupayakan semua pengungsi bisa kembali beraktivitas.
Baca Selengkapnya495 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang tersebut.
Baca SelengkapnyaTim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi itu memanfaatkan semua alutsista kapal penyeberangan laut.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaPemerintah dalam tanggap darurat penanganan korban banjir bandang di Rua Ternate, Maluku Utara memberikan jaminan kebutuhan dasar
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca Selengkapnya