Begini Kondisi Balita Angelia Usai Ditemukan di Samping Jenazah Ibu
Merdeka.com - Miris, Eva Angelia Batti, (2,3 tahun), balita yang sempat hidup sendiri beberapa hari bersama Marni, (39) ibunya yang telah jadi mayat begitu menggugah rasa kemanusiaan.
Setelah ditemukan warga dan kepolisian di kamar kos di Jl Bontonompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, Senin petang, (28/10), balita perempuan yang lincah itu kini dalam perawatan intensif di RS Bhayangkara, terkhusus berkaitan kondisi psikisnya.
Kepala RS Bhayangkara, Kombes Polisi Dr Farid Amansyah yang dikonfirmasi mengatakan, secara umum, kondisi balita itu sehat. Dia tetap anak-anak yang aktif.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
"Selain di bawah pengawasan dokter anak dan psikiatri RS Bhayangkara untuk trauma healing-nya pasca kejadian, juga ada bapaknya dan dua kakaknya yang menemani untuk mengobati traumanya," ujarnya.
Sejak balita Angelia masuk RS Bhayangkara, Koptu Kris Batti bapaknya, anggota Yonif Linud 433 Sambueja, Kabupaten Maros, Sulsel dan dua anak-anaknya yang lain, kakak kandung dari Angelia telah bersamanya. Lettu Inf Sultan, perwira dari tempat Koptu Kris Batti berdinas juga tampak menjenguk di RS Bhayangkara.
Jati diri korban Marni diketahui setelah ditemukan KTP-nya yang beralamat Asrama Militer (Asmil) Yonif Linud 433 Sambueja, Maros sebagaimana dibenarkan Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Dicky Sondani. Selama ini balita Angelia tinggal bersama ibunya di kos-kosan, adapun dua kakak laki-lakinya yang masih duduk di bangku SMP dan SD tinggal bersama bapaknya.
Mengenai korban yang istri prajurit ini, belum ada keterangan resmi. Pasi Intel Yonif Linud 433, Lettu Inf Josua Simbolon yang dikonfirmasi belum bersedia memberikan tanggapan dengan alasan baru mengetahui informasinya.
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menjenguk balita Eva di ruang VIP Walet RS Bhayangkara pagi ini, pukul 07.30 wita.
"Iya kemarin saya baca berita, kasihan anak itu. Tadi jam 07.30 wita saya ke RS Bhayangkara. Saya kasih mainan, beli sepeda dll. Kasihan anaknya masih lucu-lucu," kata Wagub Sulsel ini.
Saat kunjungan, Andi Sudirman Sulaiman sempat bertemu dokter yang menangani langsung balita ini, juga kepala rumah sakit RS Bhayangkara, Kombes Polisi Dr Farid Amansyah.
"Saya tidak begitu tahu kasusnya apa. Tetapi tadi bertemu bapaknya Angel dan saya tawari karena ibunya telah meninggal, nanti saya yang pelihara. Tetapi katanya masih bisa rawat sendiri," ujarnya.
Sebelum meninggalkan RS Bhayangkara, kata Sudirman, dia meminta pihak rumah sakit untuk pulihkan psikis balita Angelia.
Sebagaimana diketahui, korban Marni dan balitanya diketahui warga berawal dari aroma tidak sedap dari arah kamar kosnya.
Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin mengatakan, laporan awalnya dari ibu kos di sebelah kamar korban yang mencium aroma tak sedap begitu menyengat. Dilaporkan ke ketua RT, diteruskan ke anggota Bhabinkamtibmas dan Polsek.
"Saya sampaikan ke anggota coba cek lagi karena di dekat kos itu ada penjual kambing. Tapi saat anggota membuka jendela kaca, aroma itu langsung menyeruak keluar. Pintu yang terkunci dari dalam kemudian dibuka dan ditemukanlah mayat korban dengan posisi setengah kakinya di dalam kamar mandi. Di sisi mayat yang telah busuk dan membengkak itu ada balitanya," tutur Kompol Arifuddin.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaDi lihat dari kondisinya, bayi itu baru dibuang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan. Sebab, belum ada tanda-tanda bau busuk.
Baca SelengkapnyaBeruntung bayi malang itu masih bisa diselamatkan dan sekarang sedang dalam perawatan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi itu ke teras rumah warga.
Baca SelengkapnyaSaksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaPolisi baru mendapatkan laporan peristiwa itu pada 25 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca Selengkapnya