Begini Kronologi Pemberian Obat TBC Diduga Kedaluwarsa di Depok
Merdeka.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita menjelaskan, pemberian obat diduga kedaluwarsa oleh petugas puskesmas terjadi karena letak obat tersebut berdekatan dengan obat yang masih bagus. Obat tersebut adalah obat untuk penderita Tuberkulosis (TBC). Nur Istiqomah merupakan pasien yang diberikan obat diduga kedaluwarsa oleh petugas puskesmas.
"Jadi obat TBC di puskesmas itu di kotak-kotakin sesuai dengan nama-nama pasien, nah ini ada pasien yang sudah lama tidak datang lagi," kata Nova, Rabu (11/9).
Dia menduga, obat untuk Isti tertukar dengan pasien lain ketika diambil oleh petugas. Dan obat yang tertukar tersebut diduga kedaluwarsa. "Jadi waktu ngambil karena berdekatan mungkin salah ambil, jadi sebenernya itu adalah obat pasien TB juga tapi dia sudah lama tidak datang," paparnya.
-
Kenapa pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Mereka memanfaatkan kondisi pelajar yang masih labil dengan iming-iming bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi obat ini,' jelasnya.
-
Bagaimana pelaku jual obat di Tasikmalaya? 'Awalnya mereka menyebarkan informasi dari mulut ke mulut, menawarkan obat ini dengan janji tidur yang nyenyak,' tambahnya.
-
Mengapa orang menyalahgunakan obat? Hal ini menyebabkan obat digunakan bukan sebagai sarana kesehatan namun untuk pencarian sensasi, rekreasi, atau untuk menghindari masalah emosional.
-
Apa saja jenis obat yang sering disalahgunakan? Berikut beberapa jenis obat yang sering disalahgunakan beserta potensi bahayanya. 1. Tramadol 2. Triheksilfenidil 3. Amitriptilin 4. Klorpromazin 5. Haloperidol 6. Dekstrometorfan 7. Amfetamin 8. Antidepresan 9. Opioid 10. Benzodiazepin
-
Bagaimana penyalahgunaan obat bisa membahayakan? Penyalahgunaan obat dapat berdampak serius pada kesehatan dan kehidupan seseorang.
-
Dimana apotek tersebut berada? Gambar ilustrasi Menurut dia, setelah terpontang panting ke sana, ke mari, akhirnya pada tahun 2023 ini Apotek Zenturion miliknya berdiri di kawasan Bekasi Junction, wilayah Bekasi Timur.
Atas kejadian ini pihaknya berjanji melakukan perbaikan. Pihaknya juga sudah menegur petugas di Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas Villa Pertiwi, "Kami sudah berikan hukuman disiplin berupa teguran kepada yang bersangkutan," kata Nova.
Nova menegaskan pemberian sanksi hukuman disiplin diberikan kepada petugas yang bertanggungjawab dalam pendistribusian obat dalam puskesmas tersebut "Bukan kepala UPF nya, tapi petugasnya yang diberi hukuman disiplin," tegasnya.
Nova menekankan bahwa peristiwa tersebut sebagai kelalaian petugas dan tidak ada unsur kesengajaan. Pihaknya pun tidak pernah menduga akan terjadi kasus ini sebelumnya. " Ini kejadian yang tidak diduga ya, kita sudah melakukan perbaikan perbaikan, sehingga tidak akan lagi terjadi ya," kata Nova.
Nova mengatakan, secara standar operasional prosedural seharusnya petugas melihat dan mengecek obat sebelum diberikan kepada pasien secara teliti salah satunya tanggal kedaluwarsa. "Sopnya sendiri sebenarnya sudah ada ya, cuma ini ada obat kedaluwarsa tapi tidak segera disingkirkan, sehingga pada waktu memberikan jadi salah ambil," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan mengakui tidak teliti dalam pemberian paket bantuan bagi masyarakat korban banjir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi siap jadi 'endorser' kepada masyarakat yang menderita TBC agar tidak lupa minum obat.
Baca SelengkapnyaObat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.
Baca SelengkapnyaTuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaRata-rata produk obat yang dilakukan penarikan diketahui Tidak Memenuhi Syarat (TMS) keamanan maupun izin edar.
Baca SelengkapnyaBarang bukti terseut yaitu dua toples obat jenis Hexymer 2 mg warna kuning bertuliskan mf dengan total sebanyak 2.000.
Baca SelengkapnyaIbu menyusui dengan riwayat Tuberkulosis masih diperbolehkan untuk memberikan ASI kepada bayi mereka.
Baca Selengkapnya