Begini kronologi pembunuhan pelajar di Depok bermotif narkoba
Merdeka.com - Tak ada yang menduga bahwa kepergian Ali Akbar sangatlah cepat. Siswa salah satu MTs di Sawangan Depok itu pergi untuk selamanya dengan cara mengenaskan. Nyawanya hilang di tangan temannya sendiri. Pelakunya adalah A Rifai alias Pay (19) yang tak lain adalah teman main korban.
Setelah didalami keterangannya, terungkap bahwa Pay memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Dia pun melakukan seorang diri dalam kondisi sadar.
Pria yang bekerja sebagai juru parkir di salah satu minimarket itu mengaku khilaf. Alasannya membunuh karena takut. Pasalnya, dia telah merampas handphone milik korban.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa yang dibunuh MAS? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Pada Sabtu (6/10) pagi, Pay mengajak Ali ke empang dekat rumahnya. Saat itu tidak ada kecurigaan yang dirasakan Ali. Keduanya pun menuju empang dengan berjalan kaki. Di tengah jalan, Pay sempat pulang ke rumah. "Dia mengambil pisau. Kemudian berjalan lagi bersama korban," kata Kapolresta Depok Kombespol Didik Sugiarto, Selasa (9/10).
Korban tidak mengetahui jika pelaku sudah membawa pisau yang disembunyikan di balik baju. Korban berjalan di belakang pelaku. Tiba-tiba pelaku berbalik badan dan membekap korban. Kemudian korban ditusuk satu kali. "Pisaunya dibawa dari rumah. Pembunuhan ini sudah direncanakan pelaku," paparnya.
Sebelum tewas, korban sempat berusaha melawan. Sayangnya korban mengalami luka cukup parah. Tak cukup sekali, pelaku membabi buta menusuk korban hingga akhirnya terkapar. "Pelaku meninggalkan korban begitu saja tanpa ditutupi apapun," ungkapnya.
Handphone korban pun diambil pelaku. Kemudian pelaku pulang ke rumahnya. Kejadiannya sekitar pukul 10.30 WIB. Dan diketahui pukul 11.00 WIB. Karena panik, pelaku pun kabur ke Cipete, Jakarta Selatan. Barang bukti berupa ponsel masih dipegang pelaku. Uang hasil penjualan nantinya dipakai untuk membeli narkoba. "Pelaku juga pengguna narkoba. Hasil tes urine positif ganja dan shabu," paparnya.
Pay pun dijerat pasal 351 (2) subsider 338 dan 340 jo pasal 80 (2) UU No 35 tahun 2014 tentang Pembunuhan Berencana dan Pembunuhan terhadap Anak. Ancamannya di atas 10 tahun.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran terjadi di Jalan Cilobak RT 01 RW 07, Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere, Depok, Senin (7/8) dini hari. Satu orang tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaAFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat kemudian diam-diam memasukkan sianida ke gelas kopi.
Baca SelengkapnyaPasca kejadian, AT lantas melarikan diri sementara Arif kabur ke rumah istrinya yang ada di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan lima orang remaja yang terlibat dalam tawuran sarung.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaTersangka kalut karena memasuki masa jatuh tempo untuk membayar utang kepada bosnya senilai Rp26 juta untuk bisnis kayu.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca Selengkapnya