Begini Kronologi Ratna Sarumpaet Bohong Hingga Sampai ke Telinga Prabowo
Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet didakwa menyebarkan berita bohong. Salah seorang yang terpapar virus kebohongan Ratna pertama kali yakni, Nanik Sudaryati Deyang selaku Waketum BPN Prabowo-Sandi dan Ketua Yayasan Merah Putih (YMP).
Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2).
Jaksa mengatakan, Ratna Sarumpaet hendak bertemu dengan Nanik di kediaman Prabowo, lapangan Polo Nusantara Hambalang, Bogor Jawa Barat, Selasa tanggal 2 Oktober 2018 sekira pukul 14.00 WIB.
-
Dimana Ratna Sarumpaet lahir? Ratna Sarumpaet lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, pada 16 Juli 1949.
-
Siapa yang menipu Nur Afnita Yanti? '(Tersangka) mengajak pelapor (korban) untuk menginvestasikan uang pada bisnis produksi pakaian renang atau bikini milik tersangka dengan menjanjikan keuntungan 20-30 persen dari uang yang telah diinvestasikan.'
-
Kenapa Ratna Sarumpaet ditangkap tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Apa profesi Ratna Sarumpaet di tahun 70an? Di tahun 70-an, Ratna Sarumpaet aktif dalam pentas teater. Saat itu, ia dikenal sebagai sutradara sekaligus pemain teater wanita terkenal di zamannya.
-
Siapa suami Ratna Sarumpaet? Menikah di tahun 1972, Ratna Sarumpaet dikaruniai empat orang anak.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
Saat itu, terdakwa hendak menemui Prabowo Subianto untuk menyampaikan keluhan atas penganiayaan yang dialaminya. Namun di sana, terdakwa terlebih dahulu bertemu Nanik. Terdakwa pun mengaku kepada Nanik telah dianiaya orang.
"Terdakwa meminta saksi Nanik Sudaryati meraba pipinya yang lebam dan bengkak dibalut perban serta mengatakan giginya lepas," ucap Jaksa membacakan dakwaan.
Terdakwa juga menceritakan kronologinya. Kepada Nanik, Ratna mengatakan, penganiayaan terjadi di Bandung seusai mengikuti acara lokakarya penulis naskah di Bandung.
"Ketika terdakwa bersama dua teman penulis dari Malaysia dan Srilanka menuju Bandara Husein Sastranegara dengan menggunakan taksi di area parkir bandara terdakwa dipukuli oleh dua orang laki-laki yang tidak dikenal," kata Jaksa.
Kemudian, Nanik Sudaryati menceritakan kembali kronologi penganiayaan yang dialami terdakwa kepada Prabowo Subianto, Muhammad Amien Rais, Said Iqbal, Fadli Zon dan Sugiono kala mengelar pertemuan sekitar 15.00 WIB.
"Atas cerita saksi Nanik Sudaryati tersebut terdakwa diam tidak memberikan tanggapan," ujar dia.
Selain menceritakan, Nanik Sudaryati membagikan foto dan cerita kronologi ke akun Facebook dengan akun Nanik S Deyang. Berikut isinya:
"Mbak Ratna Sarumpet sebagai salah satu anggota tim badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi sore ini setelah agak pulih ia melaporkan kepada Pak PS kejadian yang menimpanya Pak PS didampingi Pak Amien Rais dan Pak Fadli Zon. Mbak Ratna dihajar habis 3 orang 21 September di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung ceritanya malam itu seusai acara konferensi dengan beserta beberapa negara asing di sebuah hotel Mbak Ratna naik taksi dengan peserta dari Srilanka dan Malaysia akan naik ke Soetta berapa sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian saat 2 temannya dari luar negeri turun berjalan menuju bandara Mbak Ratna ditarik 3 orang ke tempat gelap dan dihajar habis oleh 3 orang dan diinjak perutnya setelah di hajar Mbak Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal sehingga bagian samping kepalanya robek menurut Mbak Ratna kejadian sangat cepat sehingga Mbak Ratna sulit mengingat bagaimana urutan urutan kejadian karena semua begitu cepat dan Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibawa pulang sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi oleh sopir taksi Mbak Ratna di turunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi dengan sisa tenaga tertatih-tatih Mbak Ratna mencari kendaraan untuk ke RS di Cimahi lalu Mbak Ratna menelpon temannya seorang dokter bedah akhirnya Mbak Ratna ditangani kawannya di sebuah RS Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari," Jaksa membacakan status Nanik.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu Ganjar-Mahfud akan memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat.
Baca SelengkapnyaPalti bukan merupakan pihak pertama yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaKomandan Tim Komunikasi Bravo TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono mengutuk keras hoaks yang terus diarahkan ke Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap terduga penyebar hoaks rekaman suara Forkopimda Batubara mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaRelawan Prabowo Mania akan melaporkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKader Nasdem dan Anggota Komisi III, Ahmad Sahroni berniat, melaporkan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ke Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSebelum gabung sebagai relawan Ganjar, Palti merupakan relawan Pro Jokowi
Baca SelengkapnyaHasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaLisman ke Bareskrim Polri ditujukan kepada Alifurrahman, penyebar isu hoaks melalui akun YouTube Seword TV
Baca SelengkapnyaPenyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya