Begini pembuktian tanaman padi bisa hasilkan listrik
Merdeka.com - Tanaman padi di sawah yang luasnya berhektar-hektar sejatinya menyimpan energi listrik yang begitu besar. Sayang selama ini selalu terbuang sia-sia, tanpa pemanfaatan.
Kenyataan itu dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang mengumpulkan elektron dalam proses fotosintesis tanaman padi menjadi aliran listrik. Lewat sebuah alat sederhana dari tanaman padi di batang pot bisa untuk mengisi daya ke handphone (HP). Temuan tersebut yang kemudian diberi nama E-Paddy.
"Penelitian ini untuk skala laboratorium. Bahan yang digunakan berupa tanaman padi jenis IR-64 dalam umur antara 25-30 hari," kata Dheniz Fajar Akbar di Universitas Brawijaya, Sabtu (28/5).
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Apa itu budi daya tanaman? Budi daya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu.
-
Bagaimana Mentan meningkatkan produksi padi di lahan rawa? 'Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Tanaman apa yang pertama kali dibudidayakan? Ada beberapa tanda yang ditemukan para ilmuwan yang menunjukkan bahwa jelai, sejenis serealia anggota suku padi-padian, pernah ditanam di wilayah itu.
Selain tanaman padi, yang dibutuhkan Dheniz adalah batang karbon grafit elektrode dengan ukuran 7 Cm X 5 Cm X 1 Cm untuk anoda dan katoda. Serta pot dan tanah yang berasal dari sawah, ditambahkan air dan pupuk kompos.
Semakin banyak penyiraman dan pemberian kompos akan menghasilkan peningkatan produksi elektron hingga menghasilkan tegangan listrik yang makin tinggi.
Karbon grafit yang berfungsi sebagai anoda akan ditanam di bawah tanaman padi. Sementara satu karbon grafit lainnya diletakkan di atas tanaman.
"Tanaman akan berfotositensis dan menghasilkan glukosa (C6H1206), 30 persen akan diserap oleh tanaman, sementara 70 persen dibuang ke tanah. Jumlah yang 70 persen itu akan diserap oleh mikroorganisme dalam tanah untuk melakukan metabolisme," jelasnya.
padi hasilkan listrik ©2016 merdeka.com/darmadi sasongkoHasil metabolisme itu, katanya, yang kemudian menghasilkan berbagai unsur, di antaranya CO2 dan Air. Sementara hasil sampingannya berupa elektron yang kemudian dimanfaatkan sebagai listrik. Semakin tua umur padi akan makin banyak menghasilkan elektron.
Elektron tersebut akan diserap oleh anoda dan disalurkan ke katoda. Proses dari anoda ke katoda itu yang kemudian menghasilkan sebuah aliran listrik.
"Berdasarkan penelitian, hasil optimal dengan penyiraman 500 mililiter air dan pupuk kompos 5 persen, diperoleh tegangan 331,6 mvolt dalam setiap menit. Itu sekala kecil untuk satu pot yang berisi 20 helai tanaman padi," katanya.
padi hasilkan listrik ©2016 merdeka.com/darmadi sasongkoAgar bisa dimanfaatkan, lisrik tersebut disimpan terlebih dahulu di sebuah baterai. Setelah terkumpul, kemudian dapat digunakan untuk segala keperluan, di antaranya mengisi baterai HP dan laptop.
"Hitungan saya untuk 1 Ha tanaman padi di sawah bisa menghasilkan 21 giga joule per second. Jumlah tersebut bisa dimanfaatkan untuk penerangan di sawah dan kampung," kata Dheniz yang didampingi teman satu timnya, Lisa Normalasari, Yogan Surya Tirta, Tiara Wiranti dan Hamdan Mursyid. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya berdampak pada efisiensi biaya produksi, program Electrifying Agrucultur (EA) yang dihadirkan PLN juga bermanfaat pada lingkungan.
Baca SelengkapnyaPotret solar farm terbesar se-Asia Tenggara ada di Indonesia, luasnya 14 kali lapangan sepak bola.
Baca SelengkapnyaMentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaCerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca SelengkapnyaMelalui pengelolaan integrated farming berbasis energi baru dan terbarukan (EBT), petani kini lebih mudah mendapatkan pasokan air untuk irigasi sawah.
Baca SelengkapnyaSemenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei yang dilakukan maka lahan-lahan sawah di Merauke kemungkinan besar mampu ditanami 3 kali dalam setahun.
Baca SelengkapnyaPadi jenis ini bisa tumbuh kembali setelah dipanen, tanpa harus menanam benih baru.
Baca SelengkapnyaPercepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaKPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak
Baca Selengkapnya