Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini Proses Awal Pemberian Gelar Profesor Kehormatan ke Megawati Soekarnoputri

Begini Proses Awal Pemberian Gelar Profesor Kehormatan ke Megawati Soekarnoputri Megawati dan Prabowo Resmikan Patung Kuda Bung Karno. ©2021 Merdeka.com/Bachtiarudin Alam

Merdeka.com - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Rokhmin Dahuri menjelaskan alasan Universitas Pertahanan (Unhan) bermaksud memberikan gelar Profesor Kehormatan kepada Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut berawal pada November 2020 lalu. Saat itu, beberapa guru besar membahas terkait dengan usulan pemberian gelar profesor kehormatan tersebut.

"Para guru besar tersebut kemudian bertindak sebagai promotor," tutur Rokhmin dalam keterangannya, Rabu (9/6).

Menurut pemegang gelar Profesor Kehormatan dari Mokpo National University Korea Selatan itu, gagasan tersebut kemudian dibahas bersama Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDI Perjuangan dan sejumlah Guru Besar di Jakarta. Di situ-lah para Guru Besar menyampaikan gagasan dan usulan agar Unhan menganugerahkan Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap kepada Megawati.

"Setelah usulan tersebut disetujui oleh Sidang Senat Guru Besar Unhan, disampaikan-lah usulan itu ke Megawati Soekarnoputri. Saat itu disampaikan tiga alasan," jelas dia.

Ketiga alasan itu adalah pertama, Megawati dianggap memiliki dan menguasai tacit knowledge tentang Ilmu Pertahanan, khususnya bidang kepemimpinan strategis.

Para Guru Besar menilai kualitas tersebut sudah diaplikasikan dalam berbagai peran publik. Yakni saat Megawati menjabat tiga periode anggota DPR dari tahun 1984-1999, saat menjabat Wakil Presiden dari 1999-2001, dan ketika menjadi Presiden dari 2001-2004.

"Plus saat menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan sejak 1999 hingga saat ini. Tacit knowledge ini bila diajarkan dan dibukukan bisa menjadi explicit or empirical knowledge yang sangat berguna bagi peradaban manusia. Begitu pemikiran para guru besar," kata Rokhmin.

Alasan kedua, lanjutnya, Megawati dinilai telah memenuhi semua persyaratan akademis maupun administratif untuk diangkat sebagai Profesor Kehormatan di Unhan. Keseluruhannya juga sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 40 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Profesor Kehormatan/Guru Besar Tidak Tetap pada Perguruan Tinggi.

Sejalan juga dengan Pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 88 Tahun 2003 tentang Pengangkatan Dosen Tidak Tetap Dalam Jabatan Akademik Pada Perguruan Tinggi Negeri.

Kemudian alasan ketiga, penganugerahan Profesor Kehormatan ini diharapkan menjadi contoh teladan alias a role model. Para Guru Besar berpendapat bahwa kiprah Megawati dapat menjadi motivasi bagi generasi muda penerus bangsa untuk senantiasa berprestasi.

"Sehingga generasi muda menyumbangkan kemampuan terbaiknya bagi kemajuan, kesejahteraan dan kedaulatan bangsa. Tak ada yang salah dengan niatan itu bukan?," ujar Rokhmin.

Berangkat dari ketiga alasan tersebut, Rokhim dan Hasto lantas menemui Megawati untuk menyampaikan aspirasi para Guru Besar. Megawati pun merespons niatan tersebut dengan penugasan.

"Ibu Megawati meminta kepada kami berdua untuk mengecek dan mengevaluasi secara serius dengan Rektor dan Senat Guru Besar Unhan tentang apakah penganugerahan Profesor Kehormatan kepada beliau telah dipertimbangkan matang. Jangan sampai ada hal yang tidak sesuai dengan substansi pemahaman terhadap tacit knowledge dan juga memenuhi seluruh mekanisme dan ketentuan yang ada," terangnya.

Demi meyakinkan kesungguhan dalam memenuhi ketentuan akademis, Rokhmin, Hasto, dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah memaparkan secara khusus tentang kepemimpinan Megawati di hadapan Rektor Unhan. Ketiganya mengajak rektor Unhan dan Tim Senat Guru Besar secara intens memenuhi satu demi satu persyaratan.

Tujuannya demi memastikan terpenuhinya semua persyaratan penganugerahan Profesor Kehormatan kepada Megawati.

"Dan di tengah perjalanan proses tersebut, sejumlah profesor dari dalam dan luar negeri memberikan endorsement untuk Ibu Megawati. Sesuai ketentuan Unhan, maka harus dituliskan praktik kepemimpinan strategis ketika menangani krisis multidimensi pada tahun 2001-2004, lalu monograph sebanyak 10 buku dihasilkan. Semua berangkat dari pemikiran Ibu Megawati," tuturnya.

Reporter: Nanda PerdanaSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Megawati Tegaskan Calon Kepala Daerah yang Maju Lewat PDIP Harus Pakai Visi Misi Partai
Megawati Tegaskan Calon Kepala Daerah yang Maju Lewat PDIP Harus Pakai Visi Misi Partai

“Saya ingin nanti model, nanti kalau pilkada itu. Tidak ada, kan harus bikin visi misi, visi misi dari partai," kata Megawati

Baca Selengkapnya
Megawati Sudah Kantongi Nama Cawapres Ganjar: Bukan untuk Kepentingan Keluarga Loh
Megawati Sudah Kantongi Nama Cawapres Ganjar: Bukan untuk Kepentingan Keluarga Loh

Soal kapan pengumuman cawapres Ganjar, Megawati menyebut hanya tinggal menunggu waktunya saja.

Baca Selengkapnya
Cerita Megawati Izin Jokowi, Minta Buat Aturan Setiap Upacara Ada Salam Pancasila
Cerita Megawati Izin Jokowi, Minta Buat Aturan Setiap Upacara Ada Salam Pancasila

Cerita Megawati Izin Jokowi, Minta Buat Aturan Setiap Upacara Ada Salam Pancasila

Baca Selengkapnya
Megawati Diundang ke IKN, Hasto Sebut Kader Minta Ketua Umum PDIP Upacara di Sekolah Partai
Megawati Diundang ke IKN, Hasto Sebut Kader Minta Ketua Umum PDIP Upacara di Sekolah Partai

Hasto menerangkan, permohonan supaya Megawati hadir pada 17 Agustus 2024 di Sekolah Partai disampaikan pada saat rapat bersama kader-kader PDIP di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Silk Road International Uzbekistan
Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Silk Road International Uzbekistan

Penganugerahan dilakukan di Gedung Rektorat Silk Road IUTCH di Kota Samarkand, dihadiri civitas academica kampus.

Baca Selengkapnya
Megawati Beri Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Para Menteri dan Pemangku Kebijakan
Megawati Beri Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Para Menteri dan Pemangku Kebijakan

Megawati Soekarnoputi menekankan agar semua unsur memaknai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan tindakan gotong royong.

Baca Selengkapnya
Megawati Sindir Narasi Perubahan di Pilpres 2024: Lah Kapan Mau Majunya?
Megawati Sindir Narasi Perubahan di Pilpres 2024: Lah Kapan Mau Majunya?

Megawati menilai presiden berikutnya seharusnya melanjutkan apa yang pemimpin sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Megawati Kenalkan Pancasila dalam Kunjungannya ke Rusia dan Azerbaijan
Megawati Kenalkan Pancasila dalam Kunjungannya ke Rusia dan Azerbaijan

Megawati tiba di St. Petersburg sejak Sabtu (14/9), dan pada hari ini hingga beberapa hari ke depan bakal menghadiri beberapa kegiatan.

Baca Selengkapnya
Ditanya Kasus Harun Masiku, Hasto Malah Bicara Desertasinya soal Teori Geopolitik Soekarno
Ditanya Kasus Harun Masiku, Hasto Malah Bicara Desertasinya soal Teori Geopolitik Soekarno

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto enggan merespons tentang permasalahan hukum di KPK.

Baca Selengkapnya
Megawati Beserta Keluarga Ajak Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Bung Karno
Megawati Beserta Keluarga Ajak Ganjar-Mahfud Ziarah ke Makam Bung Karno

Sepanjang hidup Bung Karno hanya untuk didedikasikan bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Megawati akan Dialog dengan Jokowi Sebelum Deklarasi Cawapres Ganjar
Megawati akan Dialog dengan Jokowi Sebelum Deklarasi Cawapres Ganjar

PDIP mengatakan Megawati akan diskusi dengan Jokowi dalam menentukan Cawapres Ganjar.

Baca Selengkapnya
Dianggap Berkontribusi di Bidang Engineering, Megawati dapat Penghargaan dari Federasi Insinyur se-ASEAN
Dianggap Berkontribusi di Bidang Engineering, Megawati dapat Penghargaan dari Federasi Insinyur se-ASEAN

Ketum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut ide, gagasan dan kerja nyata Megawati untuk bidang engineering saat menjabat Presiden bermanfaat untuk rakyat.

Baca Selengkapnya