Begini reaksi Ahok dengar Camat Tanah Abang dipukuli Paspampres
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, sudah mendengar kabar Camat Tanah Abang Hidayatulloh dan personel Satpol PP, Mail Kurniawan, dipukul Anggota Paspampres Grup A atau pengawal Presiden Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, kejadian tersebut murni kesalahpahaman.
"Itu karena mungkin karena temennya ngomongin yang salah gitu loh. Saya sudah tanya sama camat sama Kasatpol PP termasuk walikota katanya sudah enggak ada masalah," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1).
Dia menduga, pedagang kaki lima yang menjadi korban gusuran salah memberikan informasi kepada dua anggota pengamanan presiden itu. Ketika disinggung apakah para pedagang di kawasan Tanah Abang tersebut mendapat pengamanan dari Paspampres untuk dapat berdagang, Ahok berkelit bahwa tidak ada pengamanan khusus semacam itu di belakang para PKL.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
"Tadi udah kita cek dengan Paspampres itu salah paham aja, pukulin itu sudah selesai. Saya sudah panggil camat, Satpol PP jadi sama sekali tidak ada anggota dari grup Paspampres yang membekingi lapak. Tadi saya kita ada yang membekingin lapak tapi ini salah paham saja," tandasnya.
Mantan politisi Gerindra ini juga mengaku telah menghubungi komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden itu, dan hasilnya permasalahan ini sudah diselesaikan.
"Saya juga sudah kontak kepada Komandan Regu yang A, dia bilang itu sudah enggak ada masalah," jelas orang nomor satu DKI ini.
Seperti diketahui, Anggota Paspampres grup A atau pengawal Presiden Joko Widodo, Serda Tomy dan Serda Tengku diduga menganiaya Camat Tanah Abang Hidayatulloh dan personel Satpol PP, Mail Kurniawan. Kejadian itu terjadi pada Senin (11/1) malam sekitar pukul 23.45 WIB.
"Ya betul ditangani oleh POM," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (12/1).
Akibat kejadian itu, Hidayatulloh mengalami luka memar di kaki akibat ditendang pelaku. Sementara Mail luka di kepala akibat dipukul pakai airsoft gun laras panjang.
Kedua anggota pengawal ring satu Jokowi itu kini diamankan. Barang bukti berupa pisau lipat dan senjata airsoft gun diamankan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian bermula ketika Achmad bercerita bahwa ada dugaan intervensi dari polisi saat Pilpres berlangsung.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, masyarakat harus memahami SOP yang berlaku dalam pengamanan presiden.
Baca SelengkapnyaPembentang spanduk dukung Ganjar diduga dianiaya Paspampres.
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut tetapi dia siap mematuhi hukum.
Baca SelengkapnyaPihak Istana meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan hal ini akan menjadi pembelajaran dan evaluasi mereka.
Baca SelengkapnyaSaksi yang kesal, memilih keluar dari ruangan dan tidak melanjuti pemantauan hasil rekapitulasi dari KPU, pada Minggu (8/12)
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono menjelaskan duduk perkara munculnya enam laporan dugaan hoaks usai sebut aparat tidak netral.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca SelengkapnyaPerkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara mengenai viral mahasiswa dipukul Paspampres
Baca SelengkapnyaPaspampres Diduga Culik dan Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca Selengkapnya